Hard News

Pelatihan Safety Riding di Sragen, Ada Kapolsek Tersungkur

Jateng & DIY

19 Oktober 2017 06:49 WIB

Para Kapolsek di Polres Sragen ikut serrta dalam acara Safety Ridding , Rabu (18/10) di Mapolres Sragen. (Solotrust.com/Safrudin)

SRAGEN, Solotrust.com - Kesulitan dalam menghadapi ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) bukan hanya dihadapi masyarakat umum. Namun juga para anggota kepolisian merasakan betapa sulitnya melewati rintangan ujian SIM.
 
Seperti saat pemberian pelatihan safety riding jajaran anggota Polres Sragen Rabu (18/10) di halaman Mapolres Sragen. Sebanyak 99 sanggota Bhabinkamtibmas, 20 Kapolsek wilayah dan Anggota Satlantas Polres Sragen berkumpul usai pelantikan 4 pejabat utama polres Sragen.
 
Terkait pelatihan safety riding tersebut Kasat lantas Polres Sragen AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menyampaikan pihaknya siap terus memberikan pelatihan untuk anggota Polres Sragen. 
 
”Tidak semua, tapi beberapa anggota Bhabinkamtibmas selesai melewati rintangan, kami beri apresiasi,” ujarnya. 
 
Kasatlantas menambahkan, kegiatan seperti ini sekaligus menekan angka kecelakaan dikalangan anggota polisi sendiri.
 
Dalam kegiatan tersebut para Bhabinsa mendapatkan kesempatan untuk memperkuat keahliannya dalam berkendara kendaraan roda dua. Dengan rintangan menggunakan cone jalan, mereka diminta untuk melewati rintangan zigzag, pola angka delapan dan rintangan U.
 
Awalnya pelatihan dicontohkan salah satu anggota Satlantas. Menggunakan helm standard, dan tali helm di click, dia menunjukkan keahliannya. Dengan mudah, dia melewati rintangan tersebut. Bahkan aksi kedua kalinya dengan hanya menyetir menggunakan satu tanggan, rintangan ujian sim itu dilewati dengan mudah.
 
Giliran para Kapolsek untuk mencoba setelah mendapat tantangan dari Kasat Lantas untuk mencoba. Pertama dilakukan oleh kapolsek Tangen AKP Sartu mencoba. Baru melewati tiga rintangan, sudah menabrak Cone.
 
Dilanjutkan ke kapolsek Kedawung AKP Bambang Susilo, tidak jauh berbeda, kapolsek Kedawung ini juga menabrak cone. Giliran Kapolsek Gemolong AKP Supadi, dia dengan percaya diri menaiki motor bebek Honda Revo yang digunakan untuk tes.
 
Namun apa daya, alih-alih sukses melewati rintangan, AKP Supadi sudah jatuh tersungkur saat rintangan jalan zigzag. Demikian juga dengan motor tersebut ikut jatuh, tapi tidak mengalami cidera dan masih bisa bangun dengan pertolongan anggota.
 
Tidak semuanya gagal, kapolsek Plupuh AKP Sunarso melewati rintangan zigzag dengan lancar. Demikian juga dengan rintangan angka delapan tanpa hambatan. Namun untuk rintangan tikungan U, sedikit menyentuh Cone.
 
AKP Erna menyampaikan Bhabinkamtibmas pada umumnya tidak menguasai karakter kendaraannya. Demikian juga yang lolos, mereka sudah terbiasa menggunakan motornya sendiri, sehingga hafal dengan kedalaman rem, gas, dan keseimbangan kendaraan. ”Karena bukan kendaraannya sendiri, jadi belum hafal, yang lolos pada umumnya pakai kendaraan sendiri karena lebih menguasai dan tidak canggung,” ujarnya.
 
Dia menyampaikan yang paling sulit di putaran terakhir. Jika tidak menggunakan kendaraan yang biasa dipakai. Pihaknya dalam hal ini menegaskan perlu penguasaan kendaraan dengan teknik yang baik. Karena kendaraan matic dan manual tentunya juga berbeda.
 
Namun demikian, pihaknya menyampaikan perlunya untuk sadar akan keselamatan berkendara. Pihaknya siap untuk mengajari bagi anggota maupun sosialisasi bagi masyarakat untuk keselamatan berkendara. ”Yang penting sebelum berkendara, pasti kita harus mengecek kondisi kendaraan. Kuasai kendaraan baru jalan,” terangnya. (Safrudin-Abd)

(Redaksi Solotrust)