Hard News

Festival Petualang Nusantara di Sangiran Ajang Kopdar Para Petualang

Jateng & DIY

28 Oktober 2017 11:52 WIB

Sejumlah peserta Festival Petualang Nusantara 2017, mendirikan tenda tenda di Bumi perkemahan Punden Tingkir Sangiran, Desa Krikilan, Kalijambe Sragen. (solotrust.com/saf)

SRAGEN, solotrust.com - Ratusan pecinta olahraga petualangan dari berbagai daerah, menyerbu kawasan Situs Purbakala Sangiran pada akhir pekan terakhir bulan Oktober 2017. Kegiatan bertajuk Festival Petualang Nusantara (FPN) itu resmi dibuka pada Jumat (27/10/2017) oleh Wakil Bupati Sragen Dedy Endriyatno, mewakili Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang sedang dinas ke Belanda.

Setelah seremoni pembukaan di Museum Sangiran, para peserta langsung memusatkan kegiatannya di Bumi Perkemahan Punden Tingkir Sangiran, Desa Krikilan, Kalijambe Kabupaten Sragen. Selama tiga hari, berbagai kegiatan digelar di lokasi tersebut. Tema besar yang diusung dalam kegiatan ini adalah Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia.



"Sangiran dipilih sebagai lokasi Festival Petualang karena kami ingin mengajak para peserta berpetualang dengan menyusuri jejak jejak pra- sejarah pada masa homo sapiens. Termasuk berkemah di titik ditemukannya fosil Megantropus yang menghebohkan dunia dan telah diakui UNESCO itu," ujar Aji Rahmad, Ketua Penyelenggara FPN 2017, kepada solotrust.com.

"Tahun ini FPN akan menghadirkan 11 tokoh petualang di beberapa workshop sesuai keahlian mereka. Mereka bakal bercerita dan berbagi pengalaman. Don Hasman adalah fotografer petualang yang pernah menjelajah Puncak Himalaya dan dinobatkan sebagai 100 Famous Photographers In The World pada 2000 silam, Rizal Bustami adalah jurnalis petualang sementara Teguh Sudarisman adalah travel writer,” tambah Aji Rahmad.

Nama beken lainnya diisi Andi Ardi (tyroleans-slackline), Supii Liem (pemandu canyoning), Moh Anshori (pendaki-dive instructor-videografer). "Juga Ronie Ibrahim (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia-APGI), Andri Ardi (pemandu Canyoning, Tyroleans, Slackliners), Michael Anthony (Pendiri Survival Skils Indonesia), Kusworo Rahadyan (Pendiri dan Penggagas Federasi Orienteering Nasional Indonesia), Dp Arsa DPP AELI (Koordinator Pengembangan Wilayah Indonesia Timur)," urainya.

Rangkaian acaranya pun diset penuh petualangan. Dari mulai perkemahan besar, bazaar hingga kampung komunitas, semua dipastikan ikut menyuguhkan aktivitas komunitas di bidang kegiatan alam bebas. Ada juga lomba Fun Orienteering, sepeda lintas alam Lembah Sangiran, Fun Trekking Lembah Sangiran, Slackline hingga Para Motor di Lembah Sangiran.

 “Ada juga Musik Lembah Sangiran, workshop pelatihan video traveling dengan smartphone, Basic Survival skills, Snake handler, Experiential Learning); pemandu gunung, pemandu ngarai (canyoning); arkeologi; kegiatan wisata, dan aksi sosial,” tambahnya.


Sementara itu beberapa petualang dari Jogyakarta, mengaku sangat tertarik dengan Festival ini untuk saling mengenal antar penggemar petualangan. Marwi, peserta yang telah berusia 65 tahun merasakan kenyamanan ketika hadir di Bumi Perkemahan Punden. "disini kita bisa menjauh dari kebisingan kota, menikmati keindahan alam dan saling menyapa, istilahnya kopdar dengan sesama petualang," ujar Marwi, yang bersama rekan rekannya berjumlah 11 orang ikut mendirikan tenda tenda seperti peserta lainnya.

Pada hari terakhir, Minggu (29/10/2017) kegiatan menarik adalah Lomba fun Orienteering dengan hadiah total 10 juta rupiah. Lomba tersebut meliputi kategori Putra di bawah 20 tahun - Putri di bawah 20 tahun - Putra di atas 20 tahun dan Putri di atas 20 tahun.  

 

(saf-Wd)

(Redaksi Solotrust)