Serba serbi

Ini Klarifikasi Gibran Setelah Gim Mereka Dikritik Salah Satu Warganet

Teknologi

20 November 2017 15:56 WIB

Gibran & Kaesang mempunyai 5 judul board games yang tonjolkan budaya Indonesia (dok. Instagram Gibran @chillipari)

SOLO, solotrust.com - Media pembelajaran khususnya untuk anak zaman sekarang memang dituntut lebih kreatif. Salah satu media yang menyenangkan untuk bahan pembelajaran adalah dengan board game.

Board game adalah jenis permainan yang menggunakan papan dan kartu-kartu sebagai alat permainannya. Bahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggunakan board game sebagai sarana pendidikan antikorupsi. Sampai tahun 2017 ini, KPK sudah memiliki 12 judul board game lho.



Sejak tahun 2014, KPK mulai mengenalkan pendidikan anti korupsi kepada masyarakat melalui board game. Dananya sendiri berasal dari sektor pendidikan KPK. Metode ini jauh lebih efektif, bahkan penetrasi penyerapannya bisa lebih tinggi dibanding dengan mendengarkan presentas," tutur Rommy, spesialis pendidikan masyarakat di Pusat Edukasi Antikorupsi KPK seperti yang Gibran kutip dalam salah satu postingan di Instagramnya, Minggu (19/11/2017).

Akhir November lalu, putra Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep baru saja me-launching board game mereka. Sebelumnya, melalui perusahaan mereka yakni PT Among Karsa Indonesia, mereka telah memperkenalkan board game dari brand permainan asal Indonesia “Hompimpa Games” untuk ikut dalam pameran board game terbesar di dunia di Kota Essen, Jerman.

Melalui event bertajuk “Internationale Spieltage” (SPIEL) 2017, sebanyak lima judul board game dipamerkan dan mendapatkan sambutan hangat. Kendati demikian, selain mendapatkan respon positif, ada juga warganet yang mengkritik aktivitas Gibran dan Kaesang ini.

coba dong anak presiden itu membuat perpustakaan keliling di pelosok2 desa, agar bermanfaat, ini malah membuat game, emang anak main game bisa cerdas? Justru nanti anak-anak kalau udah kecanduan main games, lupa sholat & belajar,” tulis akun Twitter bernama @Arfun12 kepada Kaesang.

Sontak Gibran pun meng-capture komentar itu dan memberikan klarifikasi via Instagramnya. Putra sulung Presiden itu mengatakan gim yang mereka buat adalah gim yang sangat menonjolkan budaya Indonesia dan isu yang sangat relevan dengan kondisi sekarang.

Game anak rimba mengajarkan kita tentang anak suku dalam dan kelestarian alam. The art of batik adalah game tentang proses pembuatan batik. Acaraki adalah game tentang peramu jamu di jaman majapahit. Sengal Senggol Gang Damai adalah game yg mengajarkan toleransi dan hidup bermasyarakat. Math Cat mengajak bermain dan belajar matematika dengan kucing2 lucu…,” tulis Gibran yang kemudian di-regrann Kaesang dan langsung banjir komentar warganet.

Hahaha tak kenal maka tak sayang, sama kayak maen game kalo nggak tau gamenya, pasti ada yg kontra kalo denger kata games, yg kasih masukan itu mungkin belum tau gamenya mas kaesang itu bnyak manfaatnya, keep moving mas,” tulis @fikafitrimustika.

Lo pikir anak2 di pelosok sana udah ada iphone X gitu tong? Pikir, boro2 ada hp, listrik aja apa adanya, jaringan? Apalagi jangan di tanya, harusnya lo sadar, bahwa indonesia ini kurangnya ilmu yang di tanamkan sejak kecil seperti buku2 dunia alam dan hewan, saya kecil dulu selalu sukak dengan beli susu dancow dapat hadiah buku penemu2 atau ilmuan so alhamdulillah sampe tua ilmu itu berharga bisa sampe tua,” tulis @zenbagus.

Itu yg komen pst bkn anak millennial.. jd rada ndesit ksh ide perpus keliling. Emang gmpng nyadarin org Indo mau baca pak dhe? Dari pengalaman senior yg bikin perpus di Desa Kasihan-Kediri sblm thn 2012, di acara pengapdian msyrkt (COP UK Petra) dr perpus berubah jd pos kamling.. piye jal pak dhee menurutmu lak gini? Klo GAME Education yg dibikin ini mnrt sy krn pndktn dr interesting anak2 jmn now pak dhe,” tulis @sherlyvisage.

 

(Lin-way)

(Redaksi Solotrust)