SOLO, solotrust.com - Pesta demokrasi di provinsi Jawa Tengah akan digelar pada 2018 mendatang. Menyongsong pesta demokrasi tersebut, Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta Letkol Edwin Apria Candra gelar silaturahmi dengan segenap pengurus Masjid, Pondok Pesantren (Ponpes) dan ormas Kota Surakarta, di Makodim setempat, Kamis (23/11/2017).
Dandim mengatakan seiring datangnya pesta demokrasi kemungkinan besar akan banyak muncul isu-isu yang disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Isu-isu tersebut jika ditelan secara mentah-mentah maka dapat menimbulkan perpecahan dan konflik. Maka Dandim melalui kegiatan tersebut selain merangkul tokoh-tokoh agama juga mengimbau agar senantiasa menyaring informasi yang diterima, baik secara langsung maupun melalui sosial media (sosmed)
“Kita tahun depan akan melaksanakan perang politik dan pasti banyak isu-isu yang perlu disaring. Maka perlu adanya penyaringan dari Medsos. Saya harapkan kita bijak dalam menyaring semua informasi yang masuk.” Tutur Dandim.
Selama ini kehidupan masyarakat Kota Solo cukup kondusif, Dandim juga berharap kondisi tersebut dapat terus dipertahankan demi kenyamanan bersama.
“Dengan adanya silaturohmi antara TNI dan Tokoh -tokoh umat Islam diharapkan kedepan kota solo akan tetap kondusif.” Tambahnya.
Sementara itu Ketua Komisi Ukhuwah MUI Kota Surakarta sekaligus Wakil Ketua FKUB Surakarta Ustaz Dahlan Harjo Taruno mengatakan, saat ini hubungan antara FKUB dengan berbagai instansi di masyarakat sangat baik. Hubungan baik tersebut sangat membantu dalam menjaga Kota Solo tetgap kondusif.
“FKUB Surakarta sudah memasuki periode ke- 3, hubungan kami dengan lembaga-lembaga, baik dengan Kodim, Korem sangat baik. Kondisi Solo setelah ada FKUB ini kami merasakan sangat kondusif dan apabila ada kejadian kecil kami bisa mengatasi, dan apabila ada masalah agama kami serahkan ke MUI.” Tutur Ustaz Dahlan.
Ustaz Dahlan menambahkan, saat ini di kota Solo gesekan-gesekan antara agama tidak ada. Pihaknya berharap kondisi ini akan tetgap terjaga, terlebih saat dilaksanakan pemilihan gubernur dan pesta demokrasi yang lain, Solo tetap aman.
“Dan memang belum ada gesekan terkait agama selama ini di Kota Surakarta. Terkait dengan perbedaan sudah tidak ada.” Pungkasnya.
(wid)
(Redaksi Solotrust)