Hard News

BPBD Masih Waspadai Kemungkinan Banjir Susulan

Jateng & DIY

30 November 2017 00:31 WIB

(Solotrust.com/Arif)

SUKOHARJO, solotrust.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo mewaspadai adanya banjir susulan pasca menyusul adanya prediksi masih tingginya curah hujan dalam beberapa waktu kedepan. Berbagai elemen penanganan bencana Sukoharjo  secara keseluuruhan disiagakan dalam penanganan bencana alam kali ini.
 
Kepala BPBD Sukoharjo Suprapto menyebutkan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini adanya cuaca ekstrem. Hal ini disebabkan oleh munculnya Badai Cempaka di perairan selatan Jawa yang masih berlangsung. BPBD di Sukoharjo  dalam tiga hari terakhir siaga penuh karena melihat kerawanan terjadi bencana alam sangat besar dampak dari badai tropis cempaka. Suprapto menyebukan pihaknya sejak awal sudah mengeluarkan status siaga bencana alam. Kesiap-siagaan ini dilakukan sampai maksimal maret 2018 mendatang. 
 
Suprapto menambahkan tahun ini  terdapat empat kecamatan yang dilaporkan mengalami bencana banjir yakni Kecamatan Grogol, Polokarto, Mojolaban dan Weru.
 
Suprapto menejelaskan ntuk bencana banjir di Kecamatan Weru adalah akibat luapan Sungai Siluwur.
 
“Menggenangi tapi tidak sampai memutus akses warga,” ujarnya. Banjir di Weru merendam rumah warga dan juga lahan pertanian. Banjir di weru disebabkan talud longsor dan tanggul saluran jebol karena arus air yang deras. Sementara di kecamatan Bulu dilanda bencana tanah longsor. Sejumlah rumah warga di desa Sanggang tertimbun tanah longsor. Namun demikian sudah tertangani dengan kesiagaan para petugas di lapangan. Suprapto memastikan untuk bencana kali ini belum ada korban jiwa maupun korban luka-luka di wilayah Sukoharjo.
 
“Ini masih kita data di lapangan , utuk kerugian material belum begitu signifikan.Sementara untuk korban luka maupun meninggal dunia nihil,“ ujar Suprapto. (Arif-A)

(Redaksi Solotrust)