Entertainment

Sejarah dan Perjalanan Hari Juang Kartika

TNI / Polri

14 Desember 2017 16:14 WIB

Monumen Palagan Ambarawa. (dok/net)

SOLO, solotrust.com - Kota Ambarawa di wilayah Kabupaten Semarang mempunyai nilai sejarah penting bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Di kota itulah pada pertengahan Desember 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dipimpin Jenderal Soedirman berhasil mengusir pasukan sekutu dari tanah Ambawara.

Pertempuran sengit antara TKR melawan pasukan sekutu tersebut menjadi bukti keperkasaan para pejuang dalam melawan penjajah. Para pejuang melancarkan serangan dengan gigih dengan mengepung semua penjuru kota Ambarawa. Pembebasan wilayah Ambarawa dari sekutu dinilai sangat penting, karena pada masa itu, Sekutu akan menjadikan Ambarawa sebagai basis kekuatan untuk menguasai Jawa Tengah.



Pertempuran di Ambarawa berlangsung selama empat hari empat malam, yakni dari tanggal 12 Desember hingga 15 Desember 1945. Pada 14 Desember 1945 persediaan logistik maupun amunisi sekutu mulai berkurang, dan akhirnya pada 15 Desember 1945 pasukan sekutu mundur dan meninggalkan Ambarawa.

Kemenangan pertempuran di Ambarawa dan keberhasilan Panglima Besar Jenderal Soedirman ini kemudian diabadikan dalam bentuk monumen “Palagan Ambarawa”. TNI AD memperingati tanggal tersebut setiap tahun sebagai Hari Juang Kartika.

Memperingati Hari Juang Kartika, Korem 074 Warastratama juga menggelar berbagai macam kegiatan. Kepala Penerangan Korem (Kaponrem) 074/Warastratama Kapten Inf Alfian Yudha mengatakan rangkaian acara untuk kegiatan peringatan Hari Juang Kartika ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu hingga nanti puncaknya ada Upacara di Korem dengan pementasan drama kolosal berupa reog.

Ada berbagai kegiatan, diantaranya kegiatan sosial operasi katarak di Salatiga, donor darah, hiburan masyarakat kemarin itu inbox selama dua hari, penghijauan secara serentak di Solo Raya, apel Danramil untuk keakraban kita, silaturahmi TNI-Polri dan muspida serta tokoh masyarakat se- soloraya, ziarah di taman makam pahlawan, dan nanti upacara di Korem akan ada drama kolosal reog dari seluruh Solo Raya, ini dalam rangka melestarikan kesenian daerah.” Jelas Kapten Alfian kepada solotrust.com.

Kapenrem menambahkan, Hari Juang Kartika sebagai momentum memperingati perjuangan melawan penjajah sekaligus cikal bakal pembentukan TNI Angkatan Darat.

“Kita memperingati saat perjuangan pertama kali dibentuk TNI AD itu dimaknai dengan kemenangan Panglima Besar Jenderal Soedirman atas pasukan Belanda di Ambarawa dengan taktik supit urang. Waktu itu hanya dengan pasukan darat dibantu oleh rakyat, tapi justru kita mengalami kemenangan dari pasukan Belanda dimana peralatannya lebih maju.” Ungkap Kapenrem.”

Peristiwa pertempuran di Ambarawa menjadi kemenangan besar pejuang di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman, sekaligus sebagai bukti kegigihan para pejuang TKR bersama rakyat dalam mempertahankan ibu pertiwi. (wid)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya