Hard News

Ini Keluhan Petani Saat Pupuk Mahal

Jateng & DIY

15 Desember 2017 03:11 WIB

KLATEN, solotrust.com-Sebanyak 100 petani di Desa Kemiri Kecamatan Tulung Klaten mengaku lega setelah mendapat pupuk harga murah. Dengan membawa kupon, foto KTP dan kartu keluarga (KK) mereka mendapatkan pupuk satu zak dari anggota DPR RI Dapil V Jawa Tengah Endang Srikarti Handayani melalui program pupuk untuk rakyat dengan harga Rp 40.000. 
 
Kedatangan anggota dewan tersebut disambut antusias para petani. Mereka mengantri sejak pukul 08.00 WIB pagi. Para petani itu dengan sabar mengantri hingga pupuk dibagikan.
 
“Saya merasa lega dengan kebaikan Bu Endang yang telah memberikan subsidi pupuk dengan harga sangat murah, terlebih para petani sangat membutuhkan pupuk pada musim tanam akhir tahun ini," Kata Hadi petani asal Kemiri, Kamis(14/12/2017).
 
Dikatakanya, hampir setiap awal masa tanam para petani di Desa Kemiri selalu kesulitan mendapatkan pupuk, disamping itu harganya juga mahal. Dengan adanya subsidi pupuk dari anggota DPR RI dapat meringankan beban para petani disini.
 
"Belinya kan harus dikelompok petani, kalau disitu tidak ada ya harus cari keluar daerah. Harga mahal aja juga tetap dibeli. Soalnyakan butuh, mau ga mau,"kata Retno.
 
Terkait hal itu, anggota DPR RI Dapil V Jawa Tengah Endang Srikarti Handayani mengaku pemberian pupuk non subsidi ini merupakan hasil kegiatan serap aspirasi yang dilakukan beberapa waktu ini di Klaten, maupun Boyolali. Sebagai wakil rakyat menurutnya kepentingan rakyatlah yang harus diutamakan.
 
“Dalam setiap kunjungan di sejumlah tempat, mereka bilang pupuk selalu hilang dan sulit didapat setiap awal musim tanam, nah pemberian bantuan pupuk denagn harga murah kerjasama dengan PT Pusri ini sekaligus menjawab pertanyaan para petani," kata dia.
 
Tidak hanya memberikan bantuan pupuk harga murah, selaku anggota parlemen yang memiliki fungsi pengawasan, pihaknya juga akan ikut memantau peredaran pupuk mulai dari tingkat distributor hingga pengecer.
 
“Ini pupuk untuk rakyat, kita juga ikut mengawal agar tidak terjadi kenakalan sehingga harus disalurkan dengan benar. Dan kami membagikan dengan membayar Rp 40 ribu nanti hasil dari penjualan akan disumbangkan ditempat ibadah," katanya. (J-A)

(redaksi)