SOLO, solotrust.com - Pemkot Surakarta berencana memperluas jangkauan program Simpanan Pelajar Kartu Identitas Anak (SILA KIA) sampai pada bayi yang baru lahir. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Suwarta.
"Ke depan kami ingin fasilitas simpanan ini dapat berlaku bagi seluruh anak mulai sejak lahir, selama ini kan baru optimal bagi anak usia sekolah atau pelajar," ungkap Suwarta, di sela acara launching SILA KIA di Balai Kota, Rabu (31/10/2018)
Menurutnya, karena program ini sudah dilengkapi simpanan pelajar (Sila) yang dapat menampung diskon pembelian barang sehingga memberikan banyak manfaat bagi anak di masa depan. KIA diharapkan menjadi hak seluruh anak sejak lahir hingga berusia 17 tahun.
"Kami ingin mempercepat akselerasi kesejahteraan anak dan mendidik anak menabung sejak dini," katanya
Untuk merealisasikan hal itu, kata dia, Pemkot bakal mempersiapkan perluasan cakupan mitra Kartu Identitas Anak (KIA) pada pemilik usaha kebutuhan bayi dan anak prasekolah.
"Kami akan menambah merchant yang menjual kebutuhan bayi. Seperti popok, susu dan kebutuhan bayi lainnya. Jadi nanti diskon pembelian itu tersimpan untuk kepentingan anak," bebernya.
Suwarta menjelaskan bila sejauh ini program itu baru melayani 3,5 persen dari seluruh anak di Kota Solo.
"Tahap awal ini Sila KIA baru diterapkan kepada 5.000 siswa di enam sekolah yang menjadi pilot project dan akan diperluas secara bertahap," jelas dia.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mendukung penuh upaya perluasan cakupan merchant pada tempat belanja kebutuhan bayi. Ia menegaskan, Pemkot bakal menerapkan simpanan tabungan tersebut sejak bayi baru lahir.
"Kami ingin SILA KIA ini merambah ke semua anak tidak hanya pelajar di bawah 17 tahun, jadi begitu lahir harus sekalian buat akta dan KIA. Semua anak pemegang KIA akan menerima buku tabungan. Harapan kami anak belajar menabung dari usia dini, dan sejahtera di masa depan," kata Wali Kota. (adr)
(wd)