JAKARTA, solotrust.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat antero negeri untuk “Menghadap Laut” pada 19 Agustus mendatang. “Menghadap Laut” merupakan aksi nasional bersih-bersih pantai di 73 titik perairan di Indonesia yang dilakukan secara serentak.
Kegiatan ini rencananya akan dimulai serentak pada pukul 13.00 WIB di titik-titik yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Kegiatan ini menggandeng kelompok masyarakat pencinta laut, organisasi Pandu Laut Nusantara.
Susi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, kegiatan ini selain sebagai peringatan Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia, juga sekaligus ingin menyadarkan masyarakat bahwa laut bukanlah tempat pembuangan sampah.
Berdasarkan data World Economic Forum 2016, dari seluruh plastik yang dihasilkan tersebut, hanya sekitar 2 persen yang didaur ulang secara efektif, 14 persen didaur ulang, 14 persen di bakar, 40 persen menumpuk di TPA/TPS, dan 32 persen lainnya mengotori lingkungan.
Indonesia saat ini bahkan menempati peringkat kedua penyumbang sampah plastik terbesar ke lautan. Apabila tidak segera ditanggulangi, World Economic Forum memprediksi di tahun 2050 akan lebih banyak sampah plastik di laut dibandingkan ikan.
“Bagaimana kita akan menuju komitmen Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di laut tahun 2025, kalau kita tidak mulai dari sekarang untuk membersihkan wilayah pantai-pantai dan wilayah pesisir kita. Maka dengan ini saya mengimbau semua bangsa Indonesia, rakyat Indonesia, anak-anak muda Indonesia yang menginginkan Indonesia menjadi poros maritim dunia dan laut jadi masa depan bangsa untuk bersama-sama Pandu Laut menghadap ke laut pada tanggal 19 Agustus 2018,” ujarnya.
Pada hari puncak nanti, Susi akan mengomandoi langsung aksi bersih pantai dari Bitung, Sulawesi Utara. Sedangkan Kaka Slank dari Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun di titik-titik lainnya juga akan dipimpin langsung publik figur yang tergabung dalam Pandu Laut Nusantara untuk menjaring massa.
Susi mengatakan, siapapun bebas untuk mendaftar dan membentuk titik lainnya di seluruh Indonesia. Saat ini menurutnya bahkan sudah ada 100 lebih titik yang didaftarkan.
(way)