KLATEN, solotrust.com- PT Perikanan Nusantara Jawa Tengah akan mengevaluasi hasil budidaya ikan nila di lokasi embung Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Evaluasi tersebut terkait hasil panen ikan yang belum memuaskan.
Hal tersebut dikatakan, Brand Managaer PT Perikanan Nusantara Jateng, Daulat Putra saat menghadiri panen raya ikan di Desa Kemiri.
Dari hasil budidaya ikan yang belum memuaskan itu, kata Daulat, karena belum adanya kincir air sebagai alat pembantu pernapasan ikan, serta luasnya lokasi ikan. Hal itu akan mempengaruhi kehidupan ikan.
"Ini belum bisa dikatakan memuaskan hasilnya. Ke depan harus ditambah kincir air, minimalnya dua kincir air. Karena tempatnya ini cukup luas. Luasnya aja 40x40 meter. Ikan yang disebar masih banyak yang mati,"katanya kepada wartawan, Senin(20/8/2018).
Dia meyakini, apabila ditanam dua kincir air nantinya masa panen ikan akan lebih singkat. Setidaknya, dalam satu tahun masa panen bisa tiga sampai empat kali siklus.
"Ini panen perdana, nanti akan dilanjutkan siklus kedua. Ya, ini akan kami evaluasi. Kalau sudah ada kincir nanti akan kami coba tebar 100 ribu benih ikan dengan intensitas empat bulan panen,"kata dia.
Sementara itu, menurut Anggota DPR RI Endang Srikarti Handayani yang saat itu menghadiri panen raya ikan di desa setempat mengapresiasi pihak desa yang melakukan budidaya ikan, di sebuah embung milik desa. Sehingga dari budidaya tersebut bisa meningkatkan pendapatan asli desa (PAD).
"Ini cukup bagus, hal seperti ini semoga bisa ditiru oleh desa-desa yang lainnya. Tidak hanya di Kemiri saja. Desa yang lainnya juga bisa melakukannya. Ini hasilnya cukup lumayan tinggi,"ujarnya.
Menurutnya, di wilayah Klaten ini melimpah air. Tidak dipungkiri bahwa semua desa bisa melakukannya budidaya ikan.
"Ikan ini kan bikin orang cerdas. Makanya kami sangat setuju kalau setiap desa mau budidaya ikan. Ini modalnya di Kemiri ini sudah untung banyak bila dibandingkan dengan modal awalnya,"pungkasnya. (jaka)
(wd)