Hard News

Viral! Raisa, “Putri Tidur” dari Banjarmasin yang Tidur Selama 13 Hari

Hard News

26 Oktober 2017 15:22 WIB

Siti Raisa Miranda, gadis yang tertidur selama 13 hari. (Dok)

BANJARMASIN, solotrust.com - Beberapa hari terakhir, dunia maya dihebohkan dengan fenomena gadis kelas 1 SMP asal Banjarmasin yang telah tidur selama 13 hari. Gadis berusia 13 tahun yang bernama lengkap Siti Raisa Miranda ini kemudian dijuluki “Putri Tidur” dari Banjarmasin. Ya, tokoh “Putri Tidur” dalam Disney yang ada dalam cerita, menjadi julukan buat Raisa.

Raisa diketahui tidur dari dari Selasa (10/10/2017) dan baru terbangun Senin (23/10/2017). Di rumahnya di Jalan Pangeran, Banjarmasin Utara, keluarganya memberikan keterangan bahwa saat terbangun, tatapannya kosong dan tak mengenali serta merespon siapapun yang ada di sekelilingnya. Selama tertidur, Raisa masih diberi makanan dan minum meski porsinya sedikit.



Seperti dilansir dari CNNIndonesia, Ibu dari Raisa menjelaskan bahwa perubahan durasi tidur putrinya tersebut terjadi setelah kecelakaan lalu lintas yang dialaminya setahun yang lalu. Ketika akan menyebrang, Raisa tertabrak sepeda motor yang lewat dan akhirnya terjatuh dan shock. Ibunya menduga kepala Raisa terkena aspal.

Setelah kejadian itu, Raisa menjadi anak yang lebih pendiam. Ibunya juga mengatakan bahwa anaknya yang biasanya malas sekarang menjadi lebih rajin. Apapun yang disuruh orang tuanya cepat dikerjakan. Raisa pun juga menjadi rajin salat.

“Kadang yang bikin aneh, tengah malam dia bangun, jam 2 atau 3 buang air (ke toilet). Sekarang sudah aktivitas sendiri, masih kosong, karena kelamaan tidur, ada memorinya mungkin yang hilang,” kata sang Ibu.

Dugaan sementara, Putri mengamali sindrom Kleine-Levin (KL). Seperti dilansir dari tirtoID, ciri-ciri orang mengalami sindrom ini waktu tidur rata-ratanya adalah 18,62 jam sehari. Kondisi tersebut dapat berlangsung harian bahkan sampai bulanan.

Sindrom ini terbilang langka karena memiliki prevalensi satu per satu juta orang. Penelitian yang dilakukan dari tahun 1962 hingga 2004 hanya menemukan 186 kasus ini di seluruh dunia.

Sindrom KL ini terjadi akibat salah satu bagian otak yakni hipotalamus terganggu. Hipotalamus bertugas mengatur mekanisme tidur, suhu, nafsu makan, dan juga perilaku seksual. Jika hipotalamus terganggung, maka mekanisme tubuh dalam mengatur jam biologisnya pun menjadi ikut terganggu. Setelah menjalani tidur panjangnya, penderita sindrom ini ketika bangun akan mengalami disorientasi, sehingga tidak dapat membedakan antara kenyataan dan mimpi.

 

(Lin-way)

(Redaksi Solotrust)