Serba serbi

Sepasang Adik Kakak di Blora Ciptakan LA HELIST

Teknologi

9 Desember 2018 12:32 WIB

Chaieydha Noer Hafiezha dan Fadhiela Noer Hafiezha.

BLORA, solotrust.com-  Sering terjadinya listrik padam, di wilayah Blora, Sepasang kakak beradik Chaieydha Noer Hafiezha dan Fadhiela Noer Hafiezha, Warga kelurahan Jetis, Blora, Jawa tengah menciptakan lampu emergency yang ramah lingkungan. Lampu ini bisa menjadi alternatif warga sebagai penerang ruangan saat pemadam listrik.

Fadhiela Noer Hafiezha mengatakan, alasan membuat lampu emergency ini karena sering padamnya listrik di wilayah Blora dan membuat resah masyarakat. Karena hal tersebut, ia bersama kakaknya mencoba membuat trobosan baru dengan membuat penerang ruangan di saat pemadaman listrik terjadi.



 “Lampu ini kami beri nama LA HELIST( lampu emergency hemat listrik) dengan tujuan bisa ramah lingkungan. Alat ini sengaja di desain minimalis dan mampu nyala tahan hingga 12 jam.” Jelas Fadhiela Noer Hafiezha, Sabtu (8/12/2018)

Fadhiela Noer Hafiezha menjelaskan untuk menyalakan lampu tersebut hanya menggunakan satu baterai kecil berkekuatan 1,5 volt yang biasa digunakan pada jam dinding. Sedangkan lampu yang digunakan bisa mulai 3 watt hingga 9 watt

“Selain tahan lama, lampu ini juga hemat energi, serta banyak lagi keunggulan lain. Lampu emergency ini bisa menjadi solusi saat pemadaman listrik dan pastinya siap setiap saat.” lanjutnya.

Adik kakak yang saat ini kuliah di Universitas Gajah Mada Yogyakarta Jurusan S1 Teknik Mesin dan S2 Pertanian ini membuat lampu emergency hemat listrik sudah sejak satu tahun yang lalu.

Chaieydha Noer Hafiezha kakak dari Fadhiela Noer Hafiezha mengatakan, dalam pengerjaannya tidak lah sulit karena semua sudah ada, dalam sehari mampu mengahasilkan 5 hingga 10 lampu emergency.

“Dalam pembuatan ada empat karyawan, dulunya hanya di bantu orang tua namun sekarang sudah memiliki karyawan.” Ujarnya.

Ia juga berharap kedepan lampu emergency hemat listrik ini bisa bermarmanfaat dan mampu membuka lapangan perkerjaan bagi masyarakat.

“kami akan terus mengembangkan, dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua orang terlebih pada masyarakat yang belum mendapatkan jangkauan aliran listrik.” Harapnya.

Dalam penjualan lampu emergency hemat listrik ini ia menggunakan media sosial, dan bantuan kerabat. Harga lampu tersebut juga tidak mahal, hanya  seharga Rp 40-50 ribu/buah.

" Alhamdulillah pemesannya sudah mencapai luar jawa, seperti kalimantan, sumatera, sulawesi, hingga papua.” Terangnya.

Sementara itu salah seorang warga Ahmad Sunar mengaku senang dan terbantu dengan adanya lampu emergency hemat listrik ini, adanya lampu itu sangat memudahkan saat terjadi pemadaman listrik.

“Lampu ini sangat efektif sekali, ada pemadaman listrik tinggal menyalakan lampu ini dan tidak perlu mencari penerang ruangan lainnya” Pungkasnya. (yudi)

(wd)