SOLO, solotrust.com – Selama bertahun-tahun, para ilmuwan dibuat bingung dengan misteri kulit zebra yang belang hitam-putih. Namun kini dalam sebuah penelitian terbaru, akhirnya terpecahkan mengapa kulit zebra belang hitam-puith.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan jurnal Public Library of Science ONE, para peneliti dari University of Bristol telah mengungkapkan bahwa belang di kulit zebra digunakan untuk menyilaukan serangga penghisap darah ketika mereka mendarat di kulit binatang, seperti dilaporkan Mirror, Rabu (20/2/2019).

Untuk mencapai kesimpulan ini, para peneliti terlebih dahulu melakukan percobaan. Peneliti menempatkan zebra dengan kuda di peternakan kuda Inggris di Somerset .

Selama percobaan tersebut, ternyata banyak serangga berkumpul di sekitar kulit kuda. Kemudian ketika kuda tersebut mengenakan mantel belang menyerupai zebra, serangga yang datang lebih sedikit.

Dalam sebuah rekaman video tampak bahwa serangga tersebut melakukan pendekatan yang tidak terkontrol ketika dihadapkan dengan kulit belang atau garis-garis.

"Begitu mereka mendekati zebra, mereka cenderung terbang melewati atau menabrak. Ini menunjukkan bahwa belang atau garis-garis dapat mengganggu kemampuan serangga untuk memiliki pendaratan yang terkontrol,” ungkap Profesor Tim Caro dari University of California yang juga sebagai pemimpin penelitian.

Dr Martin How, seorang anggota tim dari Universitas Bristol, mengatakan: "Belang dapat membutakan atau menyilaukan dengan cara tertentu begitu mereka (berada) cukup dekat untuk melihat mangsa dengan mata resolusi rendah."

Selain itu dalam penelitian tersebut menemukan bahwa zebra ternyata juga mengibas-ngibaskan ekornya hampir terus menerus untuk mencegah serangan serangga.

Temuan ini sekaligus mematahkan misteri fungsi kulit belang di zebra yang sebelumnya disebut sebagai kamuflase, sarana predator yang membingungkan, metode pensinyalan, dan sistem kontrol atas suhu panas.

(way)