Hard News

Jika Tuntutan Tak Dipenuhi, Driver Gojek Solo Raya Ancam Offbid Tiap Rabu

Jateng & DIY

13 Maret 2019 18:38 WIB

Koordinator Lapangan Aksi 133 Driver Gojek Solo Raya Didik Prakoso Andrianto. (solotrust-rum)

SUKOHARJO, solotrust.com - Para mitra driver layanan antar Gojek mengancam akan melakukan offbid atau tidak menerima order setiap seminggu sekali apabila tuntutan mereka dalam Aksi 133 tidak mendapat respon yang memadai dari PT Gojek Indonesia (PTGI).

Hal itu ditegaskan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi 133 Driver Gojek Solo Raya Didik Prakoso Andrianto, saat melakukan orasi di depan kantor perwakilan (DSU) Gojek Solo di kawasan Sentra Niaga, Solo Baru, Sukoharjo, Rabu (13/3/2019) sekitar pukul 12.20 WIB.



Kata Didik, aksi offbid akan terus diadakan seminggu sekali setiap Rabu sampai ada realisasi minimal negosiasi dari pihak Gojek. Terlebih sebelumnya, pihaknya sudah berusaha melakukan komunikasi ke manajemen pada Rabu sepekan lalu namun belum mendapat hasil sesuai tuntutan sehingga mempertanyakan lagi dengan menggelar aksi.

"Kita akan offbid sampai ada tarif yang lebih rasional dari Gojek. Saya tahu teman-teman yang masih onbid di sana akan melihat kita akan terenyuh hatinya dan akan sadar, bahwa kita kalau bersatu kita bisa. Libur 1 hari tidak membuat kita kelaparan," ujarnya lantang di hadapan ratusan mitra Gojek yang ikut aksi.

Ia menerangkan, aksi tersebut terkait kebijakan PTGI yang berdampak hilangnya subsidi sebesar Rp2.400 yang diterima driver per tanggal 4 Maret 2019. Sebelum itu, pihaknya masih menerima subsidi untuk minimal order di layanan Go-Ride sehingga tarif trip pendek Rp6.400 yang diterima driver.

"Kita minta kita bisa menerima tarif seperti itu. Jangan sampai customer membayar Rp5.000 kita masih dipotong Rp1.000. Subsidi hilang sama sekali. Dari Rp6.400 sekarang kita menerima Rp4.000 jadi subsidi yang hilang Rp2400," terangnya.

Pihaknya berharap dengan melakukan aksi ini bisa mendapat tanggapan dari kantor Gojek Solo untuk disampaikan ke kantor pusat. Dengan tuntutan supaya memberikan tarif yang lebih rasional ke driver dan sistem pembagian order yang lebih adil merata. Supaya semua driver di Solo mendapatkan pemerataan order dan tidak ada akun prioritas.

Untuk itulah, selain melakukan orasi dan berkomunikasi dengan pihak Gojek Solo, para driver juga melakukan aksi peduli dengan membagi-bagikan nasi bungkus ke masyarakat yang membutuhkan seperti sopir becak di hari yang sama.

"Kita driver Gojek juga peduli sama lingkungan termasuk sopir becak dan yang lainnya. Dengan tarif demikian rupa kita masih berbagi pada sesama. Harapannya, kantor Gojek juga membagi tarif ke kita yang lebih rasional," tuturnya. (Rum)

(way)