SOLO, solotrust.com - Harga bawang di pasar tradisional Solo pada pekan kedua bulan April 2019 masih stabil tinggi di kisaran Rp 50 ribu. Kenaikan harga juga dialami oleh komoditas pangan cabai merah besar yang harganya melonjak dua kali lipat.
Salah seorang pedagang di Pasar Gede Solo, Samini mengatakan, harga bawang putih kating masih di kisaran Rp 50 ribu dan mengambil pasokan dari pasar induk yaitu Pasar Legi. Harga bawang merah sekitar Rp 40 ribu - Rp 45 ribuan. Sedangkan harga bawang putih cinco sekitar Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu.
"Jualannya masih Rp 50 ribu. Padahal harga kulakan naik dari Rp 40 ribu menjadi Rp 46 ribu sampai Rp 47 ribu. Kalau dulu harga bawang di Rp 30 ribuan per kilogram. Bawang merah dari Rp 37 ribu - Rp 38 ribu masih di harga Rp 40 ribu - 45 ribu," tuturnya pada solotrust.com, Senin (15/4/2019).
Mahalnya harga bawang merah dan bawang putih tersebut membuat pedagang asal Boyolali ini mengurangi jumlah kulakan. Dirinya hanya menyetok sekitar 20-25 kg per- hari untuk masing masing. Saat harga jual Rp 30 ribuan, ia kulakan di harga Rp 27 ribu. Sehingga mampu menyetok 40-60 kg masing masing. Ia mengaku tidak ambil banyak karena takut stok tidak habis sehingga busuk dan khawatir bila sewaktu-waktu harga turun dirinya justru akan merugi.
Meski mengaku tidak mengetahui penyebab pastinya, ia menduga pasokan mungkin kurang karena harga tinggi terus atau barang disimpan dulu dan baru dikeluarkan setelah Pemilu. Padahal usai pemilihan umum, ia tidak yakin harga bawang bisa turun sebab sudah memasuki periode menjelang bulan puasa yang biasanya harga bawang juga tinggi dan baru turun saat bulan puasa.
"Pembeli menyadari harga mahal. Beli tidak harus sekilo tapi belinya semampunya. Beli sedikit ya dilayani, kalau banyak ya alhamdulillah, penting habis. Orang tetap beli karena membutuhkan," imbuhnya.
Pedagang lain, Indarti mengemukakan hal serupa, untuk bawang putih ia menjual di kisaran Rp 50 ribu dan bawang merah di harga Rp 45 ribu. Sama halnya dengan Samini, ia juga mengambil barang dari pasar induk Pasar Legi Solo. Ia juga mengaku tidak mengetahui penyebab mahalnya harga bawang putih dan merah.
"Bawang putih dan bawang merah stabil tinggi. Harga kulakan harga mahal sehingga jual mahal. Kulakan hanya 5 kg per hari, belum tentu habis dalam 1 hari karena pasar sepi," terangnya.
Indarti mengatakan sepinya pembelian bawang bukan hanya dipicu harga mahal. Tapi juga kebiasaan masyarakat yang sekarang ini kebanyakan suka makan di luar daripada memasak sendiri. Ia merasakan di hari Minggu pedagang bumbu dan sayur kurang laku karena orang ke pasar ingin jajan atau justru jajan di Car Free Day.
Selain komoditas bawang, berdasar pantauan solotrust.com, cabai merah besar juga mengalami lonjakan harga hingga Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 15 ribu. Menurutnya, harga naik sudah 3 hari ini.
"Stok kurang, sedang tidak musim. Banyak yang jelek karena ada yang dimakan hama sehingga harga mahal," ujar Samini.
Selain itu, harga telur juga naik menjadi Rp 24 ribu dari sebelumnya Rp 22 ribu dalam seminggu ini. Kenaikan juga dialami komoditas daging ayam ras yang naik Rp 32 ribu dari sebelumnya Rp 28 ribu. Kondisi naiknya harga ini diperkirakan karena menjelang bulan puasa yang jatuh pada bulan Mei 2019.
Sebaliknya, cabai rawit merah justru turun harga di Rp 17 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu - Rp 24 ribu. Begitu pula dengan cabai rawit hijau yang dijual di harga Rp 10 ribu, padahal biasanya dijual di kisaran Rp 20 ribu - Rp 25 ribu.
"Karena ini sedang musim panen, harganya murah," kata Samini. (Rum)
()