SOLO, solotrust.com- Pengelola Program Pencegahan dan Pengendalian Bersumber Binatang DKK Surakarta Retnaningrum mengatakan, sumber perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti ada pada kontainer air dan air bersih. Upaya untuk mencegahnya bisa dengan melakukan gerakan menguras dan menutup penampungan air, kuncinya adalah kebersihan lingkungan.

"Nyamuk Aedes Aegypti gemar berkembangbiak di air jernih seperti botol air mineral yang masih terisi dan tidak ditutup rapat bisa dimanfaatkan untuk bertelur, dispenser yang airnya netes sedikitpun airnya, kulkas, tetesan air AC, jadi benar-benar setiap harinya dibersihkan, termasuk kontainer air, seperti bak penampungan harus rajin dikuras dan ditutup apalagi pas musim hujan, ciri-ciri jentiknya aktif pergerakannya cepat. Kalau seperti di kebun itu beda jenis nyamuk," terang Retna.

Melihat adanya tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang mengalami peningkatan dari sepanjang tahun 2018 hanya sebanyak 24 kasus dan tahun 2019 hingga pertengahan sudah mencapai 84 kasus. Dinas Kesehatan Kota Surakarta benar-benar mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.(adr)

(wd)