JAKARTA, solotrust.com- Aktivis ’98 kembali menjadi buah bibir dalam gosip politik di tengah-tengah proses persidangan Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam suatu kegiatan deklarasi yang mendukung periode kedua Jokowi, sang presiden melemparkan wacana mengenai pilihan menterinya yang berasal dari aktivis ’98. Salah satu nama yang dilontarkan para aktivis pada saat itu adalah Adian Napitupulu. Adian selain menjadi mantan aktivis ’98 dikenal sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca juga:
Ini Makna 10 Tumpeng Perayaan Ulang Tahun Jokowi di Pasar Gedhe
Keinginan sang presiden untuk melibatkan aktivis ’98 bisa jadi berkaitan dengan harapan pendukungnya agar pemerintah bisa menyelesaikan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada Tragedi 1998 yang hingga kini belum saja terungkap. Keiningan Jokowi ini hampir sama dengan tahun 2014 lalu, Jokowi juga pernah berjanji untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di masa lampau. Di sisi lain Presiden Jokowi belum ingin mengungkapkan siapa aktivis ’98 yang menjadi menteri di kabinetnya.
"Saya tidak ingin menyebut nama dulu, tapi tadi ada yang nyebut Adian Adian, saya tidak ingin menyebut nama, inisial pun saya enggak mau (sebutkan)," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, Aktivis 98 sebenarnya berpotensi memangku jabatan di pemerintahan seperti di jabatan BUMN ataupun di Duta Besar, dengan melalui proses dan kompetensi yang mumpuni.
"Bisa saja kenapa tidak dengan kemampuan yang ada bisa saja, misalnya tidak hanya di Menteri, bisa saja di Duta Besar, bisa saja di BUMN," tegas Jokowi. (el)
(wd)