SOLO, solotrust.com – Indonesia terpilih menjadi tuan rumah kejuaraan catur kelas U-20 dalam arena bergengsi Asian Junior Chess Championship. Kota Solo dipilih sebagai tempat penyelenggaraan event yang diikuti 69 pecatur muda putra – putri dari 11negara di Asia itu.
Baca juga: Lawan Minta Remis, Revita Langsung Jadi Jawara Kejurprov Catur
Kejuaraan ini diselenggarakan di Puri Kencana Ballroom, Hotel Lorin Solo, Colomadu, Karanganyar dan berlangsung selama 8 hari mulai 1-8 Juli 2019.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB PERCASI), Utut Adianto menuturkan, Kota Solo dipilih karena memiliki kultur catur yang kuat lantaran menjadi tonggak kejuaraan catur Indonesia pertama yang diakui oleh PERCASI pada tahun 1953 setelah organisasi catur seluruh Indonesia bernama Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) berdiri pada tahun 1950.
”Inilah saatnya kita menunjukkan ke dunia luar bahwa kita pantas dan mampu menyelenggarakan event besar ini, karena catur memiliki tradisi yang cukup mengakar di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Melalui kejuaraan junior Asia usia dibawah 20 tahun putra-putri ini kita ciptakan Grand Master baru,” ujar Utut kepada solotrustcom usai opening ceremony, Senin (1/7/2019)
Utut mengatakan, dalam kejuaraan AJCC di Indonesia tahun ini juga terjadi peningkatan jumlah negara peserta jika dibandingkan saat kejuaraan AJCC diselenggarakan di India (New Delhi) tahun 2016, Iran (Syiraz) tahun 2017 dan Mongolia (Ulaanbaatar) tahun 2018.
”Saat di India AJCC diikuti oleh 10 negara, lalu terus menurun menjadi 8 negara saat di Iran, dan 7 negara di Mongolia. Lalu di Indonesia kini jumlahnya negara pesertanya justru meningkat menjadi 11 negara peserta. Otomatis persaingannya pun akan meningkat tajam, mudah-mudahan dari sini bibit-bibit GM bermunculan,” kata Utut.
Lanjutnya, ajang ini menjadi peluang emas pecatur junior asal lndonesia bertanding dengan para pecatur terbaik di Asia. Kata dia, lndonesia pernah dua kali meraih Juara Catur Junior Asia. Pertama, Andi Suhendra Supardi yang menjadi juara junior Asia pada tahun 1991 dan langsung mendapat gelar IM (International Master). Dan pecatur kedua Indonesia yang mampu menjadi Juara Catur Junior Asia adalah Novendra Priasmoro, pada kejuaraan tahun 2018 lalu di Ulaanbaatar, Mongolia.
Dari sederet nama peserta yang hadir di ajang catur AJCC 2019 kali ini menunjukkan bahwa event ini memang sangat bergengsi. Saat diselenggarakan di Iran dan Mongolia tidak ada satu pun pecatur yang bergelar Grand Masteryang ikut, penyelenggaraan di Solo ini ada satu pecatur bergelar Grand Master yang hadir, yaitu Karthik Venkataraman, pecatur asal India ini baru saja menjuarai Myanmar Open 2019 pada Juni lalu, dan memiliki rating 2480 per 1 Juli 2019.
”Di sinilah para pecatur muda bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya dan berhak menyadang gelar sebagai yang terbaik di Asia. Para juara catur junior Asia akan diberikan gelar IM atau WIM (Women International Master) langsung tanpa harus lagi mencapai tiga kali Norma IM atau Norma WIM. Bahkan bagi yang mampu juara individu, juga mendapat tambahan satu kali Norma GM atau Norma WGM,” bebernya.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa tengah, Brigjen TNI (Purn) Subroto berharap penyelenggaraan Asian Juniors Chess Championship 2019 dapat membuka kesempatan bagi semua pecatur junior Indonesia yang mendapat kesempatan untuk berlaga dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka secara maksimal. Bahkan, ia meminta Jawa Tengah menjadi pusat pelatihan atlet catur nasional.
”Kita harus mengejar prestasi Indonesia, pecatur muda harus tampil seperti Utut (Ketua PB Percasi sekaligus Grand Master Super asal Indonesia tahun 1995 lalu), usia muda selalu bertalian dengan pemain-pemain hebat pada masanya, selain itu kita bisa melihat seperti Garry Kasparov menjadi juara dunia catur termuda di dunia tahun 80 an. Sehingga harapan kami Jawa Tengah bisa diprioritaskan sebagai sentralnya pelatihan atlet-atlet nasional, baik catur maupun olahraga lainnya. Kami siap membantu pembangunan catur di daerah,” pungkas Subroto. (adr)
(wd)