Pend & Budaya

Ini Tempat Peristirahatan PB II di Bekas Keraton Kartasura

Pend & Budaya

18 September 2019 13:39 WIB

Fondasi bekas tempat peristirahatan raja Amangkurat II dan PB II yang berada di bekas Keraton Kartasura.

Solotrust.com- Di balik tembok dari batu bata yang berderetan panjang terlihat adanya deretan makam – makam tua yang berjajar cukup rapi di antara rimbunnya daun-daun pepohonan yang tumbuh lebat dan rindang.

“Makam – makam itu sesuai dengan urutannya. Dari atas merupakan putra wayah dari Keraton Kartasura. Lalu turun di bawahnya urut sampai ke cicitnya. Tapi sebagian sudah dipindah ke makam Imogiri. Jadi di sini hanya sisanya saja.” ujar juru kunci bekas Keraton Kartasura Mng.Surya Hastono Hadi Projonagoro dalam diskusi dan blusukan Menelusuri Jejak Sejarah Keraton Kartasura Sabtu (14/9/2019).



“Pada zaman PB IV, raja menitahkan leluhur saya untuk mencari bekas Keraton Kartasura. Setelah beberapa saat dicari akhirnya ketemu. Raja kemudian menitahkan untuk membersihkan dari runggutnya pepohonan, serta meminta hewan – hewan yang berada di dalamnya untuk dipindahkan.” Ceritanya melanjutkan.

Lalu dia juga mengatakan “Hewan – hewan yang banyak ditemui saat itu adalah menjangan. Menjangan itu kemudian diminta untuk dijadikan satu di sebuah kandang. Maka dicarikanlah sebuah tempat yang nantinya untuk kandang tempat menjangan. Nah sekarang kandang menjangan itulah yang jadi markas kopassus grup 2.” kisahnya menjelaskan.

Kala ditemukan, bekas Keraton Kartasura sudah tidak ada lagi bangunan – bangunan yang berdiri, semua seperti kembali ke awal, yakni berupa hutan. Dahulu tempat bekas Keraton Kartasura bernama hutan Wanakarta.

Setelah ditemukan oleh PB VI dan dibersihkan untuk mengenang sejarahnya yang kelam, maka sang Raja kala itu mengizinkan beberapa kerabat kerajaan untuk dimakamkan di situ. Masyarakat umum sekitar keraton pun boleh ikut pula dimakamkan di bekas kerajaan tersebut, dengan cara ikut ngenger atau numpang tanah makam si juru kunci yang punya jatah pemakaman sendiri di dalamnya.

Hingga pada tahun 2010 bekas Keraton Kartasura dilarang untuk digunakan sebagai pemakaman. Pada tahun itu bekas Keraton Kartasura ditetapkan sebagai cagar budaya yang ditetapkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah.

Tak banyak yang tersisa di dalam beteng bekas Keraton Kartasura yang masih tersisa. Salah satunya sebuah fondasi yang dulunya merupakan kamar istirahat sang raja Amangkurat II dan Pakubuwono II. Selain itu ada pula lubang besar di tembok beteng Srimanganti, lubang di tembok itu bekas penyerbuan pemberontak akibat dari geger pecinan.

Letak lubang persis di depan kamar raja Pakubuwono II. Konon ceritanya para pemberontak ingin langsung menyerang raja, sehingga tempat yang diserang adalah tembok yang dekat tempat istirahat raja. Namun pada saat tembok tersebut berhasil dijebol, Raja PB II sudah tidak berada di tempat. (dd)

(wd)