Hard News

Merasa Terprovokasi, Pelajar dan Mahasiswa Asal Papua Akhirnya Kembali ke Semarang

Sosial dan Politik

15 November 2019 17:44 WIB

Pelajar dan mahasiswa asal Papua saat di Kantor Gubernuran Provinsi Jateng.

SEMARANG, solotrust.com- Sejumlah107 dari 217 Pelajar dan mahasiswa asal Papua yang sempat pulang ke kampung halaman karena terpancing isu kerusuhan di daerah asal mereka akhirnya kembali ke Semarang. Mereka rata-rata mengaku karena terprovokasi dan merasa dibohongi dengan kondisi tempat asal mereka.

Siswa kelas 12 SMA Santo Mikael Anderson Natkime (21) merupakan salah satu siswa yang sempat pulang ke Papua, ia pun  merasa menyesal dan sekarang senang bisa kembali sekolah di Semarang.



“Saya sempat pulang ke Papua akibat terkena provokasi berita-berita yang tidak benar. Itu salah saya juga karena mencari- cari informasi yang tidak benar,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dirinya sempat sekolah di Timika selama tiga hari, namun akhirnya memutuskan kembali ke Semarang karena sebentar lagi ujian untuk kelulusan.

“Setelah melihat keadaan di sana, ternyata keadaan baik- baik saja. Akhirnya setelah saya pikir-pikir dan harus melanjutkan sekolah saya kembali ke Semarang karena saya sudah kelas 12 sebentar lagi lulus,” ceritanya pada awak media di Press Room Kantor Gubernuran Provinsi Jateng, Jumat (15/11/2019) pagi.

Demikian juga dengan Sementara Eliz, siswa kelas 12 SMK Bagimu Negeri Semarang itu mengaku dirinya sempat mendapatkan informasi dan provokasi dari saudaranya yang meminta dia kembali ke Papua karena keadaan darurat.

“Sempat mendapat info dan provokasi dari saudara di sana, tapi setelah saya pikir-pikir dulu dan tanya orang tua akhirnya kita putuskan tetap sekolah di Semarang ini, dan menurut saya keadaan di Semarang sini nyaman dan aman, masyarakatnya ramah seperti saudara sendiri,” ungkapnya.

Setidaknya ada sembilan orang siswa asal Papua yang hadir dalam acara pagi itu, dan didampingi oleh guru sekolah masing-masing. Mereka sepakat akan tetap belajar di Semarang dan menyelesaikan cita-citanya.

“Pesan kami  pada teman-teman jangan mudah terpancing berita hoaks dan provokasi yang tidak jelas tentang Papua.” pungkas salah satu siswa.

(wd)