JAKARTA - Waktu hidup di dunia memang cuma Tuhan yang tahu. Sebagai manusia, kita tidak bisa memprediksi kematian, kapan waktunya, apa penyebabnya, dan sebagainya.
Namun, ada beberapa kebiasaan ternyata bisa mempercepat kematian. Penting bagi kita untuk menyayangi diri, menjaga diri sebaik mungkin, dan tidak menyia-nyiakan hidup. Dilansir dari Bustle, berikut 11 kebiasaan buruk yang sering dilakukan dan dapat mempercepat kematian.
1. Begadang
Sekarang banyak orang dewasa yang tidak cukup tidur. Rata-rata, mereka tidur kurang dari 6 jam sehari. Penyebabnya adalah begadang. Padahal, menurut sebuah studi, tidur kurang dari 6 jam sehari bisa membuat 12 persen lebih cepat mengalami kematian dibandingkan dengan yang tidur lebih dari 8 jam sehari.
2. Tidur terlalu lama
Di sisi lain, terlalu sering tidur dalam waktu yang lama juga bisa berakibat buruk. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One, orang yang tidur selama lebih dari 9 jam sehari berisiko lebih besar mengalami kematian lebih awal.
3. Terlalu banyak gunakan hand sanitizer
Penggunaan hand sanitizer selama ini dipercaya sebagai salah satu cara untuk mencegah penyakit. Tapi, menggunakan produk ini terlalu banyak bisa berakibat lain. Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan bisa menciptakan lahan baru bagi bakteri resisten antibiotik untuk berkembang biak. Bakteri ini sangat sulit untuk dibasmi atau dimusnahkan dan dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan.
4. Kurang aktivitas
Bekerja memang menguras tenaga dan pikiran. Tetapi, pensiun dini dan tidak beraktivitas sama sekali justru lebih buruk imbasnya pada kesehatan tubuh. Hasil riset yang dilakukan oleh British Medical Journal menunjukkan orang yang pensiun kerja di usia 55 tahun berisiko dua kali lipat lebih cepat mengalami kematian sebelum mencapai usia 65 tahun dibandingkan dengan mereka yang masih aktif bekerja hingga lebih dari 60 tahun.
5. Tinggal di perkotaan
Tinggal di perkotaan tak hanya memberikan berjuta impian namun juga mempercepat kematian. Penelitian dari London School of Hygiene & Tropical Medicine menemukan bahwa suara bising lalu lintas pada siang hari bisa meningkatkan risiko kematian lebih cepat. Hal ini karena kebisingan lalu lintas dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dan tekanan hormon kortisol, yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar.
6. Cuma berlatih kardio saat olahraga
Latihan kardiovaskular memang bagus. Tetapi pastikan juga melatih kerja otot untuk mencegah kerusakan. Jika hanya melakukan latihan kardio, tubuh akan menjadi kurang efisien dalam membakar lemak dan malah mulai memecah jaringan otot. Penurunan jaringan otot atau Sacropenia telah terbukti menyebabkan seseorang kurang bergerak, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, dan akhirnya berujung pada kematian.
7. Perilaku negatif
Studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic menemukan bahwa orang-orang yang pesimistis 50 persen lebih cepat mengalami kematian dibanding yang optimistis dalam hidup. Selain itu, orang-orang yang suka berperilaku buruk atau negatif juga cenderung akan mengalami kematian lebih cepat. Orang-orang yang berperilaku negatif rentan terkena stres, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.
8. Berlebihan gunakan gawai
Menggunakan gawai secara berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit pada leher, pundak, kepala dan punggung. Bila tubuh berada dalam posisi tidak normal atau tidak semestinya dalam waktu yang lama bisa menimbulkan tekanan pada organ internal, pembuluh darah, dan saraf. Rasa sakit itu apabila terus-menerus dialami bisa berujung pada kematian.
9. Terlalu banyak konsumsi produk hewani
Sudah banyak studi yang menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi daging dan produk hewani lain dapat mempersingkat usia hidup. Studi dari Sekolah Kedokteran Harvard mengungkap bahwa terlalu banyak makan daging merah yang belum matang benar dalam sehari bisa meningkatkan risiko kematian sebesar 13 persen.
10. Perjalanan pulang pergi bekerja
Perjalanan berangkat dan pulang kerja selama sekitar satu jam bisa meningkatkan stres dan memiliki efek negatif yang sama seperti duduk, demikian menurut hasil riset Journal of Urban Health. Orang yang harus menempuh perjalanan panjang selama pulang-pergi bekerja tubuhnya cenderung rentan mengalami gangguan kesehatan.
11. Minum air dari kemasan botol plastik
Kebiasaan meminum air dari kemasan botol plastik dapat meningkatkan ekspos terhadap senoestrogens yang dapat menyebabkan kanker payudara, fibroid, dan kista. Bahan kimia yang ditemukan dalam botol air plastik juga dapat menimbulkan berbagai penyakit lain dengan tingkatan yang lebih parah, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2. #teras.id
(wd)