SOLO, solotrust.com - Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) ke-23 akan diselenggarakan di Kota Solo pada 18 hingga 22 November 2019 di The Sunan Hotel dan Hotel Aston. Ajang unjuk kebolehan dari perusahaan-perusahaan swasta nasional hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini diadakan PT Wahana Kendali Mutu (WKM) bersama Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI), didukung Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Asian Productivity Organization (APO).
Dalam jumpa pers di The Sunan Hotel, Senin (18/11/2019), hadir Ketua Komite Pelaksana TKMPN XXIII Soenarso, Direktur PT Wahana Kendali Mutu sekaligus Vice President for Finance Asia Pacific Quality Organization (APQO) Damayanti, serta Sekjen Asosiasi Manajemen Mutu dan Produktivitas Indonesia (AMMPI) Toto Suharto.
"TKMPN bertujuan untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) di Indonesia. Ini adalah salah satu kiprah AMMPI dan kerjasama dengan pemerintah, khususnya Kemenaker (Kementerian Ketenagakerjaan). TKMPN ini diadakan terus-menerus dan berpindah-pindah dari kota ke kota di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan bisa memicu terjadinya peningkatan pendapatan daerah setempat," terangnya.
Menurutnya, dengan partisipan sebanyak 2500 orang dipastikan sektor riil akan berjalan. Di Solo misalnya, diharapkan Pasar Klewer bisa dipenuhi orang yang mau belanja sehingga membantu pemerintah setempat meningkatkan pariwisata. Acara ini diharapkan menjadi model peran kerjasama antara lembaga dan asosiasi dengan pemerintah lebih erat. Untuk memberi semangat industri kecil hingga besar melakukan perbaikan terus menerus dan memicu perkembangan SDM.
Kata Soenarso, inti TKMPN adalah memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah melakukan perbaikan di lingkungan kerja masing-masing, baik individu maupun kelompok dengan bermacam pendekatan sistem manajemen atau metodologi. Nantinya akan diberikan beberapa trofi yang merupakan penghargaan tertinggi di Indonesia. Trofi paling tinggi adalah Diamond, disusul di bawahnya Platinum, Gold, Silver, dan Bronze. Pada prinsipnya, semua peraih trofi merupakan pemenang yang mendapatkan apresiasi berupa trofi.
Antusiasme dan jumlah peserta ajang ini diketahui meningkat tiap tahunnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pendaftaran peserta sudah ditutup hingga H-10 dengan jumlah peserta mencapai 1739 orang, terdiri dari 419 tim penyaji dari 172 perusahaan. Akan dihadirkan pula peninjau dari perusahaan-perusahaan di Solo, dewan juri profesional, objektif, dan akuntabel sejak menerima makalah hingga saat presentasi dan penyusunan Opportunity of Improvement (OfI).
"Tim juri untuk taraf nasional, artinya mereka sudah di-training, dilakukan assesment. Juri menilai PDCA (plan, do, check, action), bagaimana membuat perencanaan, melaksanakan perencanaan atau perbaikan, mengontrol aktivitas perbaikan dan standardisasi. Selain itu masalah keuntungan atau hasil perbaikan dan teknik presentasi. TKMPN ini dianggap sebagai pesta karyawan untuk menunjukkan kebolehan mereka," paparnya.
Perusahaan yang ikut rata rata industri manufaktur, namun beberapa tahun terakhir pelayanan masyarakat juga ikut berpartisipasi. Seperti Puskesmas yang semakin meningkat kualitasnya, bahkan ada yang meraih trofi Diamond. Di negara lain seperti Singapore dan Malaysia, kata Soenarso, malah justru pelayanan masyarakat ikut ajang semacam ini, selain industri.
"Ini kurangnya kita, alangkah baiknya sarana seperti ini digunakan untuk memicu semua sektor termasuk pelayanan dalam meningkatkan kualitas masing-masing," pungkasnya. (Rum)
(redaksi)