Pend & Budaya

Ciptakan Kemasan Ramah Lingkungan, MAN 1 Kudus Raih Medali Emas di Malaysia Technology Expo 2020

Pend & Budaya

26 Februari 2020 08:02 WIB

Tim Riset Program MIPA Sain dan Inovasi (SIP) MAN 1 Kudus meraih medali emas dan spesial award dalam ajang Malaysia Technolgy Expo (MTE) yang berlangsung di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia (Dok. Kementerian Agama RI)


Solotrust.com- Prestasi kembali dipersembahkan anak bangsa di kancah internasional. Dilansir dari Kementerian Agama RI (22/2), Tim Riset Program MIPA Sain dan Inovasi (SIP) MAN 1 Kudus meraih medali emas dan spesial award dalam ajang Malaysia Technolgy Expo (MTE) 2020, yang berlangsung di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia.



Ajang yang dilaksanakan dari 20-22 Februari 2020 itu diikuti tim dari 10 negara, yaitu Indonesia, Inggris, Kroasia, Malaysia, Taiwan, Iran, India, Vietnam, Thailand, dan Polandia.

Tim E-NYOCAF MAN 1 Kudus terdiri dari Laila Fitriya Muthoharoh, Faliha Ibriza Tsaniya, dan Niken Ayu Khoirun Nisa. Sementara itu Ahmad Edi Darmawan dan Arif Noor Adiyanto bertindak sebagai pembimbing.

Tim tersebut mempresentasikan inovasinya berupa "E-NYOCAF”: Edible Film From Canna Flour (Canna Discolor) and Mocaf (Modified Cassava Flour) Based on Glycerol Palsticizer as Biodegradable Packaging Innovation. Edible film berbahan tepung ganyong dan mocaf. 

Menurut Laila Fitriya, ide penemuan E-NYOCAF dilatarbelakangi penggunaan plastik di Indonesia untuk kemasan sangat tinggi.

Plastik merupakan bahan tidak ramah lingkungan dan membutuhkan ratusan tahun bagi mikroba untuk dapat mendaur ulang sampah plastik. Dengan adanya E-NYOCAF diharapkan dapat menggantikan plastik berbahan PEP. 

"Keunggulan E-NYOCAF sebagai kemasan adalah dapat terurai dalam kurun waktu 7 hari dibandingkan dengan plastik dari pabrik yg membutuhkan waktu 100 hari," jelasnya.

Ahmad Edi Darmawan selaku pembimbing menambahkan, bahwa pembuatan Edible Film ini sudah dilakukan uji Tensile Strength (uji kelarutan), Elongation (uji pemanjangan), Thiknes (Uji Ketebalan), WVTR (uji untuk mengetahui cepatnya membusuk), WVP (uji daya simpan atau umur edible film), dan Kelarutan (uji degradasi).

"Bentuk E-NYOCAF masih berupa plastik lembaran. Edible film E-NYOCAF saat ini masih dalam bentuk plastik lembaran. Ke depan akan dikembangkan menjadi kantong kresek," urai Ahmad.

Ini merupakan prestasi internasional kedua di tahun 2020 bagi madrasah tersebut. Sebelumnya, tim MAN 1 Kudus juga berhasil meraih Bronze Medal dan special award dari Negara Kanada di event TID-IPITEx, 2-6 Pebruari di Bangkok Thailand. (Lin)

(wd)