Solotrust.com - Beberapa gunung di Indonesia belakangan ini erupsi secara bergantian. Setelah Gunung Merapi, Gunung Slamet, kini giliran Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Jumat (10/04/2020) pukul 22.35 WIB.
Kabar erupsi Gunung Anak Krakatau disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat akun Instagram @pvmbg_kesdm, Sabtu (11/04/2020).
“Terjadi erupsi G Anak Krakatau pada Hari Jumat 10 April 2020 pukul 22.35 @IB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak (kurang lebih 500 m di atas permukaan laut)," tulis akun Instagram @pvmbg_kesdm.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah Utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 2284 detik,” ungkap PVMBG dalam postingannya.
Atas erupsi itu, pihak institusi pun meminta masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius 2 km.
Merangkum berbagai sumber, gunung berapi Anak Krakatau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik semenjak 18 Juni 2018, kemudian diikuti beberapa kali erupsi antara rentang waktu September 2018 hingga Februari 2019. Gunung Anak Krakatau saat ini berada di Level II (waspada) semenjak 25 Maret 2019 dari semula Level III (siaga).
Sementara itu, pada kolom komentar akun Instagram @pvmbg_kesdm, beberapa netizen melaporkan beberapa daerah seperti Tangerang, Bogor, dan Jakarta Selatan mendengar adanya suara dentuman.
Menanggapi suara dentuman yang terdengar setelah Gunung Anak Krakatau erupsi, seperti dilansir detik.com, Kepala Bidang Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan dentuman itu bukan (berasal dari Anak Krakatau) karena letusannya dikategorikan miskin akan gas, lebih bersifat aliran. (dd)
(redaksi)