Hard News

Ledakan Lebanon: 1 WNI Luka, Pemerintah RI Sampaikan Belasungkawa

Hard News

6 Agustus 2020 22:31 WIB

Asap membumbung akibat ledakan di Lebanon (Dok. Istimewa)

Solotrust.com - Ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa (04/08/2020) membuat beberapa negara menyampaikan rasa duka cita mendalam. Indonesia merupakan salah satu negara yang merasa turut prihatin atas peristiwa mengerikan itu. Tercatat satu warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban ledakan dengan kondisi luka ringan.

"Pemerintah RI menyampaikan simpati kepada pemerintah Lebanon dan juga belasungkawa kepada keluarga korban," ungkap Kementerian Luar Negeri RI melalui laman resminya kemlu.go.id, Rabu (05/08/2020).



Ledakan di Kota Beirut berjarak sekira tujuh kilometer dari Kedutaan Besar RI. Data Kementerian Luar Negeri menyebut hingga Rabu (05/08/2020) terdapat satu WNI menajdi korban ledakan dengan kondisi luka ringan.

"Salah satu korban luka adalah WNI yang telah berhasil dikontak KBRI dan saat ini dalam kondisi stabil serta dapat berkomunikasi dengan baik," lanjut Kementerian Luar Negeri RI di laman resminya.

Pihak KBRI Beirut telah melakukan pendampingan terhadap WNI korban ledakan. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri terdapat 1.447 WNI, 1.234 di antaranya adalah kontingen Garuda dan 213 lainnya masyarakat sipil, termasuk mahasiswa dan keluarga KBRI.

Sementara itu, Gubernur Beirut, Marwan Abbound tak kuasa menyembunyikan rasa duka cita dan kesedihan mendalam atas musibah yang menimpa Kota Beirut, sebagaimana dilaporkan Sky News Arabia, Rabu (05/08/2020)

"Saya tak pernah melihat kehancuran seperti ini. Ini adalah petaka nasional. Ini adalah bencana bagi Lebanon," ungkapnya sembari menahan tangis melihat kota yang dipimpinnya porak poranda.

Di lain pihak, Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, menyebut penyebab ledakan adalah adanya 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan dalam sebuah gudang. Amonium Nitrat merupakan bahan kimia kerap dipakai untuk pupuk dan juga bahan peledak. Hal inilah disinyalir menjadi penyebab ledakan yang merenggut seratus nyawa dan melukai ribuan orang lainnya di Kota Beirut, Lebanon. (dd)

(redaksi)