Hard News

Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Dipastikan Tak Akibatkan Wilayah Terisolasi

Jateng & DIY

13 Agustus 2020 15:31 WIB

Sosialisasi dan konsultasi publik pengadaan tanah di wilayah Kabupaten Klaten

KLATEN, solotrust.com‎ – Rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta dipastikan tak akan mengakibatkan adanya daerah terisolasi. Selain itu juga tidak berimbas terhadap jaringan irigasi.

Hal tersebut disampaikan Tim Pelaksana Pengadaan Tanah untuk Tol Solo-Yogyakarta, Endro Hudiyono, saat melakukan sosialisasi dan konsultasi publik di wilayah Kabupaten Klaten, baru-baru ini. Sosialisasi dan konsultasi publik dilaksanakan di tiga desa, yakni Desa Tarubasan Kecamatan Karanganom, Desa Pepe, dan Desa Kahuman Kecamatan Ngawen. Tim terdiri atas unsur pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, Badan Pertanahan Nasional (BPN), PPK Tol Solo-Yogyakarta (Kementerian PUPR), serta pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.



Endro Hudiyono mengatakan, pemerintah sudah mempertimbangkan kekhawatiran adanya lokasi terisolasi dan terganggunya jaringan irigasi. Untuk itu, pemerintah berupaya agar kekhawatiran itu tidak terjadi. 

“Tak perlu khawatir, pemerintah sudah mempertimbangkan itu. Dipastikan tidak ada yang terisolasi, sudah dipertimbangkan akses jalannya dan juga jaringan irigasi untuk pertanian,” ujarnya, dilansir dari laman Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id, Kamis (13/08/2020). 

Sementara untuk akses jalan, antisipasi lokasi terisolasi dan jaringan irigasi sudah tertuang dalam desain rencana pembangunan jalan tol. Kendati demikian, nanti masih akan dilakukan pengecekan kembali saat identifikasi di lapangan. 

“Walaupun di desain perencanaan sudah ada, tapi tetap akan dilakukan pendataan saat identifikasi,” lanjut Endro Hudiyono. 

Ditambahkan, khusus bagi masyarakat yang lahannya terdampak rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta untuk dapat menyiapkan surat-surat atau bukti kepemilikan. 

“Selain surat kepemilikan lahan, juga perlu disiapkan bukti identitas diri, seperti KTP, KK dan sebagainya. Untuk waris agar dikomunikasikan dengan ahli waris yang lain,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Endro Hudiyono juga meminta masyarakat agar tidak mudah menerima informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, terkait rencana pembangunan jalan tol. 

“Apabila ada yang perlu ditanyakan agar langsung komunikasi dengan kami atau pemdes (pemerintah desa). Jangan sampai mencari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya. 

Sementara, Camat Ngawen, Anna Fajria mengatakan, sosialisasi dan konsultasi publik tentang rencana pembangunan tol Solo-Yogyakarta mendapat antusiasme masyarakat. 

“Itu terbukti dari tingkat kehadiran masyarakat dalam kegiatan ini,” jelasnya. 

Di Kecamatan Ngawen, ada sembilan desa dengan 825 bidang lahan yang akan dilalui jalan tol Solo-Yogyakarta. 

“Kami berharap proyek strategis nasional ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di Klaten, lebih maju, mandiri, dan berdaya saing,” tandasnya. 

(redaksi)