Hard News

Mengapa Ketinggian Gunung Everest Tiba-tiba Berubah?

Hard News

10 Desember 2020 16:31 WIB

Gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest saat ini lebih tinggi 86 centimeter dari yang tercatat sebelumnya (Foto: Aljazeera/AP)

Solotrust.com - Gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest saat ini lebih tinggi 86 centimeter dari yang tercatat sebelumnya. China dan Nepal telah sepakat mengenai standar penentuan ketinggian untuk Gunung Everest yang melintasi perbatasan mereka.

Meski kedengarannya sudah pasti, namun perubahan geologis, rumitnya standar dalam pengukuran gunung, serta berbagai kriteria untuk menentukan puncak tertinggi kemungkinan besar masih akan menyisakan pertanyaan.



Ketinggian gunung bisa saja berubah. Pergerakan lempeng tektonik dapat mengangkatnya secara bertahap, sementara gempa bumi dapat menurunkannya.

Alam, menurut salah seorang anggota tim surveyor Tiongkok yang mengukur ketinggian Everest awal tahun ini, Dang Yamin, dapat membantu mempertahankan tingkat stabilitas dari waktu ke waktu.

"Alam cenderung mencapai keseimbangan," katanya kepada kantor berita resmi Xinhua.

Sebagai contoh, Dang mengutip gempa bumi besar pada 1934 yang memengaruhi peningkatan ketinggian.

Ada lebih dari satu cara untuk mengukur ketinggian gunung. Tahun lalu, tim surveyor Nepal menyiapkan penanda navigasi satelit di puncak Everest untuk mengukur posisinya dengan tepat melalui satelit GPS.

Sementara tim surveyor dari Tiongkok juga melakukan misi serupa beberapa waktu lalu. Mereka menggunakan konstelasi satelit navigasi BeiDou buatan dalam negeri, didukung dengan peralatan lainnya.

Pada saat bersamaan, tim Nepal melakukan pengukuran dengan versi instrumen modern dilengkapi laser yang disebut theodolit. Alat ini kali pertama digunakan untuk mengukur ketinggian gunung pada 1856 dengan mengukur sudut menggunakan trigonometri. Tim Nepal juga menggunakan radar penembus tanah untuk mengukur jumlah salju dan es yang berada di puncak bebatuan tertingginya.

Melansir Aljazeera, Kamis (10/12/2020), China dan Nepal telah merilis angka ketinggian baru Gunung Everest, yakni 8.848,86 meter (29.000 kaki) dari permukaan laut. Kesepakatan yang diumumkan pada Rabu itu disebut sebagai tanda meningkatnya hubungan politik, ekonomi, dan budaya antara kedua negara.

Mengukur ketinggian di atas permukaan laut memang cukup rumit karena permukaan laut sangat bervariasi bergantung pada pasang surut, magnetisme, dan faktor lainnya. Naiknya permukaan laut menciptakan faktor lain untuk pengukuran di masa mendatang.

Seberapa tinggi di atas permukaan laut hanyalah salah satu cara untuk mengukur ketinggian gunung. Salah satu alasan mengapa Everest dinobatkan sebagai gunung tertinggi dunia karena basisnya berada di atas kaki bukit yang sudah tinggi.

Sebagaimana diukur dari inti bumi, Gunung Chimborazo di Ekuador adalah yang tertinggi di dunia, dengan ketinggian lebih dari 2.072 meter (6.800 kaki) di atas Everest. Karena Bumi menonjol di tengah, pegunungan di sepanjang ekuator lebih jauh dari intinya.

Sementara itu jika diukur dari kaki gunung hingga puncak, Mauna Kea di Hawaii menjadi gunung yang tertinggi. Namun sebagian besar berada di bawah laut. (and)

(redaksi)