Hard News

Kondisi Terkini Gunung Merapi, Masyarakat Harus Bersabar dan Waspada!

Hard News

11 Desember 2020 15:01 WIB

Gunung Merapi (Foto: twitter.com/BPPTKG)

SOLO, solotrust.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi satu kali suara guguran dari pos Babadan pada Jumat (11/12/2020). Status Gunung Merapi saat ini masih Siaga III.

Terpantau dari beberapa pos pengamatan yang disiarkan langsung di channel YouTube BPPTKG, awan putih sukup tebal menyelimuti Gunung Merapi sejak pagi tadi. Angin bertiup lemah ke arah Timur, suhu udara 14-26 °C, kelembapan udara 72-90 %, dan tekanan udara 567-686 mmHg.



Pada live streaming pantauan aktivitas Gunung Merapi tersebut terpantau telah terjadi delapan kali guguran, terhitung sejak pukul 06.00 hingga 12.00 WIB serta sebelas kali embusan dari kawah. Selain itu, tercatat telah terjadi 39 kali gempa hybrid, empat kali gempa vulkanik dangkal serta satu kali gempa tektonik jauh. Sehingga hingga siang ini sudah tercatat sebanyak 63 kali total gempa yang terjadi.

Cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini tentu harus menjadi perhatian masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan pesan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, saat menyambangi Kantor BPPTKG Yogyakarta Senin (07/12/2020) lalu.

“Saat Merapi erupsi 2010, kita belum punya pengalaman, sekarang kan sudah punya pengalaman, jadi harus lebih baik,” ujar Sultan.

Gunung api yang memiliki dua sisi ibarat uang logam tentu memiliki peran penting bagi masyarakat. Bila sisi gelap muncul, maka yang terjadi adalah bencana akibat erupsi. Di lain sisi, yakni sisi terang, gunung api memberi manfaat luar biasa bagi kehidupan manusia, yakni tanah subur, material hasil erupsi, sumber energi, bentang alam menarik, dan lain lain.

Dengan aktivitas Merapi masih cukup tinggi, masyarakat diharapkan tetap sabar, mengingat deformasi kumulatif Merapi sudah hampir lima meter dengan kecepatan rata-rata 11 cm per hari dan masih terjadi serta kemungkinan akan berlangsung lama. (dhk)

(redaksi)