SOLO, solotrust.com – Kepolisian Kota Surakarta menggandeng satuan tugas (Satgas) Jogo Tonggo guna mengantisipasi jaringan teroris, pasca Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Republik Indonesia (Densus 88 antiterror Polri) membongkar pusat latihan Jamaah Islamiyah (JI) di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Minggu (27/12/2020).

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjutak mengatakan pihaknya akan solid untuk mengantisipasi jaringan teroris di Kota Solo.

“Kami, TNI dan Polri solid untuk mengantisipasinya,” tegas Kombes Pol Ade Safri Simanjutak kepada media, Senin (28/12/2020).

Pihak Polresta Surakarta juga akan melibatkan masyarakat untuk mengantisipasi dan melawan jaringan aksi terorisme melalui satgas Jogo Tonggo.

Seperti diketahui, satuan tugas Jogo Tonggo merupakan bentuk sikap kepedulian masyarakat untuk saling menjaga keamanan dan kenyamanan yang berada di perkampugan. Tak hanya bertugas menjaga kenyamanan terkait Covid-19, Jogo Tonggo juga dibentuk untuk menjaga masyarakat dari tindak kriminal lain, seperti peredaran narkoba, premanisme, peredaran minuman keras (Miras), dan tentunya jaringan terorisme.

Kapolresta Surakarta berharap Jogo Tonggo mampu memantau keamanan wilayah masing-masing dan mampu mendeteksi terkait aktivitas maupun keberadaan orang asing yang mencurigakan di lingkungannya.

“Mereka bisa melapor ke Babinsa maupun Babinkamtibmas yang ada di wilayahnya,” terang Kombes Pol Ade Safri Simanjutak.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi temuan Densus 88 di Semarang, mengingat lokasi temuan tidak begitu jauh dari Kota Solo.

Pada temuan Densus 88 di Semarang, para anggota jaringan terorisme JI menyewa sebuah villa dua lantai. Dari lokasi tersebut sudah disiapkan pula pelatih senior agar para anggota muda dapat dengan mudah dibentuk dan dilatih bela diri, persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP. (dhk)

(redaksi)