Serba serbi

Tren Kostum Iron Man, dari Tangan Besi hingga Perangkat untuk Mendaki

Teknologi

12 April 2021 10:51 WIB

Exoskeletons memberi pemakainya lebih banyak kekuatan dan daya tahan (Foto: BBC/SuitX)

Solotrust.com - Bayangkan Solotrusters,jika kamu mengenakan pelindung tubuh berteknologi tinggi yang membuatmu jadi super kuat dan tak punya rasa lelah. Ehmm.. teknologi semacam itu, lebih tepatnya disebut exoskeleton, terdengar seperti kostum canggih milik Tony Stark dalam film superhero Iron Man ya.

Namun, kini kostum super hebat itu bukanlah sekadar imajinasi belaka. Pelindung tubuh seperti Iron Man itu sudah banyak dipakai dalam kehidupan nyata di dunia. Salah satu pabrikan, SuitX California juga mulai mengembangkannya.



"Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa perangkat ini pada akhirnya akan dijual di toko perangkat keras," kata pendiri SuitX, Homayoon Kazerooni, dikutip dari BBC, Senin (12/04/2021).

Simpelnya, exoskeleton adalah perangkat eksternal yang mendukung, menutupi, dan melindungi penggunanya, memberikan tingkat kekuatan dan daya tahan lebih tinggi. Perangkat ini bisa memanfaatkan tenaga baterai dan dioperasikan dengan komputer, menggabungkan motor dan hidrolik. Atau bisa pula lebih sederhana dengan desain pasif menggunakan pegas dan peredam.

"Mengintegrasikan manusia dan mesin ke dalam satu sistem membuka peluang baru," kata pakar teknologi di konsultan manajemen Accenture, Adrian Spragg.

"Banyak aplikasi awal telah difokuskan pada aplikasi militer dan medis, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi booming penggunaan dalam berbagai kasus," tambahnya.


Pesatnya kemajuan teknologi membuat eksoskeleton kini semakin banyak digunakan pekerja manufaktur. Versi untuk konsumen sekarang juga sedang dikembangkan guna membantu orang lebih mudah melakukan segala hal mulai dari berjalan kaki, menaiki tangga, dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Menurut sebuah studi ABI Research, pendapatan exoskeleton global diperkirakan akan meningkat dari US$392 juta atau sekira Rp5,73 triliun pada 2020 menjadi US$6,8 miliar atau sekira Rp99,45 triliun pada 2030.

Kostum SuitX sekarang sedang diuji oleh produsen mobil General Motors dan Fiat. Kazerooni, yang juga direktur Laboratorium Robotika dan Rekayasa Manusia Universitas California, mengatakan manfaat utama exoskeletons adalah untuk mencegah kelelahan otot.

"Kami telah menunjukkan bahwa aktivitas otot di punggung, bahu, dan lutut turun hingga 50 persen," katanya.

“Jika aktivitas otot turun, itu berarti risiko cedera otot berkurang.

"Ini berarti manajer pabrik atau pabrik mendapatkan lebih banyak produktivitas, biaya asuransinya lebih rendah, dan lebih sedikit hari kerja yang hilang karena cedera. Ada lebih sedikit biaya dan lebih banyak produktivitas."

General Motors juga melihat sarung tangan exoskeleton bertenaga baterai yang dikembangkan perusahaan Swedia Bioservo. Sarung tangan yang disebut Tangan Besi, memiliki sensor dan motor di setiap jarinya. Perangkat ini secara otomatis merespons tingkat kekuatan yang diterapkan pemakai ke tangannya saat mengangkat atau menggenggam sesuatu.

BioServo mengatakan dapat meningkatkan kekuatan tangan pemakainya sebesar 20 persen untuk waktu lama.

Jason Cottrell, kepala eksekutif MyPlanet, sebuah perusahaan perangkat lunak Kanada yang telah melakukan survei tentang penggunaan kerangka luar, mengatakan dunia baru saja mulai memahami potensi teknologi kerangka luar.

"Implikasinya, singkatnya, sangat besar," katanya.

"Industri padat karya seperti manufaktur dan pertanian selalu bergantung pada tenaga kerja yang harus menanggung tingkat kelelahan fisik dan risiko tertentu.


"Perangkat yang mendukung kerangka seseorang saat melakukan pekerjaannya akan secara fundamental mengubah cara industri bekerja."

Exoskeletons paling canggih menggunakan sistem komputer kecerdasan buatan (AI), perangkat lunak yang sampai batas tertentu dapat belajar dan beradaptasi dengan sendirinya. Prof Sandra Wachter, seorang peneliti senior AI di Universitas Oxford, mengatakan pakaian tubuh seperti itu mendapat sambutan baik.

"Secara umum saya melihat perkembangan ini sangat positif untuk kesehatan dan keselamatan kerja," katanya.

"Robotika yang melindungi bahu, punggung, dan kepala, misalnya saat Anda mengambil atau memindahkan barang, sangatlah penting. Inilah salah satu manfaat menarik dari robotika.

Namun, saat ini adopsi teknologi exoskeleton yang lebih luas masih tertahan oleh sejumlah faktor, termasuk kapasitas baterai, jangkauan gerak yang terbatas, dan biaya.

"Biaya rata-rata [dari kerangka luar seluruh tubuh] adalah sekitar US$45 ribu (Rp658 juta)," kata Mr Spragg dari Accenture.

"Namun, dengan skala ekonomi dan kematangan teknologi, harga akan turun."

Kazerooni dari SuitX mengatakan penurunan harga juga akan membuka kemungkinan untuk memasuki pasar yang berpotensi besar, exoskeletons rekreasi. Perusahaannya saat ini tengah merancang alat yang mendukung lutut pemakainya.

"Ini tidak hanya untuk orang-orang yang akan mendaki atau anak-anak muda yang ingin lebih berjiwa petualang, atau untuk orang-orang yang ingin lebih banyak berjalan dan memanjat, tetapi tidak melukai lutut mereka," katanya.

"Ini untuk segala usia. Ini hanya memberi Anda sedikit dorongan," pungkasnya. (and)

(end2021)