JAKARTA, solotrust.com- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terus memberikan penekanan kepada masyarakat Indonesia untuk bersabar tidak melakukan mudik ke kampung halaman. Tentunya hal ini untuk mengurangi kasus aktif covid-19 yang belum reda.
“Warga yang ngotot mudik sekali lagi bersabar, bersabar dan bersabar, hanya itu yang bisa membantu kita untuk mengurangi kasus aktif,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil data sebelumnya, tren kasus aktif naik bahkan angka kematian tinggi pada saat libur panjang, dari hal ini Doni menekankan kepada seluruh warga masih ada waktu untuk mengurung niat pulang ke kampung halaman. Pihaknya juga mengemukakan tidak henti hentinya mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk terus mawas diri adanya covid-19 yang masih beredar.
“Seperti pengalam kita saat libur panjang, itu akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi dan dampaknya juga dokter dan tenaga kesehatanpun menjadi korban,” kata dia.
Lebih lanjut Kepala BNPB juga mengingatkan jika kasus covid-19 di Negara Indonesia ingin segera terkendali maka diharapkan seluruh elemen masyarakat untuk bisa bekerjasama. Pihaknya mencontohkan Negara India dengan kasus aktif meroket dalam kurun beberapa minggu saja. Padalah pada Januari akhir dan awal Februari kasus aktif di India sudah berada jauh dari kasus aktif di Indonesia. Pada saat itu di Indonesia kasus aktif berada di 176.000 sedangkan di India pada 5 februari 2021 berada di posisi 150.000 kasus aktif.
Naah, setelah di India melandaikan kegiatan keagamaan, kegiatan politik dan olahraga berjalan kemudian adanya pesta-pesta alhasil tidak menunggu 1-2 bulan melainkan hitungan minggu kasus covid-19 meroket.
“maka di India terjadi kasus eksponensial dan susah dikontrol, tidak akan bisa menghentikan itu dengan mudah, yaa, akhirnya kasus aktif per hari 400 ribu dan yang meninggal sudah diatas empat ribu orang per hari,” ungkap Kepala BNPB saat memberikan pemaparan virtual kepada peserta FJPP, senin (10/05).
Kasus di India tentunya menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi Negara Indonesia. Oleh karenanya membatai pergerakan orang adalah hal yang sangat penting. Dikatakan Doni, masyarakat masih bisa melakukan silahturahmi, melakukan pertemuan-pertemuan tidak dengan visik tetapi melaui virtual.
“Bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk warga Indonesia, tidak ada pilihan yang lain, karena Covid ini ditulari bukan dari hewan covid ditulari oleh manusia, jadi agar tidak menulari maka kegiatan mobilitas manusia harus dikurangi,” tutup Doni. (elv)
(wd)