SOLO, solotrust.com - Taman Balekambang Kota Solo menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal selama libur Hari Raya Idul Fitri 1442 H ini. Di hari pertama Lebaran tahun 2021 ini, masyarakat Solo dan sekitarnya tampak menghabiskan waktu libur di taman kota yang terletak di area Manahan Solo tersebut.
Salah seorang pengunjung, Engga bersama saudaranya, Putri, jauh-jauh dari Kab. Sragen ingin menghabiskan libur Lebaran dengan menikmati suasana di Taman Balekambang. Kedua wanita berhijab tersebut mengaku tidak keberatan dengan sistem pendaftaran online yang diberlakukan oleh pengelola.
"Tidak keberatan sih soalnya sudah biasa dengan sistem online. Tidak masalah harus registrasi online dulu sebelum masuk," kata Engga.
Sedangkan Putri mengungkapkan, tidak takut berwisata di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sebab, pihak pengelola menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Prokes pasti tadi disuruh cuci tangan sebelum masuk dan dicek suhunya," ujar Putri.
Untuk datang ke Taman Balekambang, pemerintah Kota Solo memang menggratiskan tiket masuk alias tidak dipungut biaya. Akan tetapi sebelum berkunjung, calon pengunjung diharuskan mendaftar secara online.
Jam kunjungan di Taman Balekambang pun dibagi menjadi 3 sesi perhari. Di mana tiap sesi hanya berdurasi 2 jam dan dibuka untuk 500 pengunjung saja Sehingga secara total target pengunjung Taman Balekambang sekitar 1.500 orang per hari.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Surakarta Kinkin Sultanul Hakim menilai sistem pengelolaan event dengan registrasi online semacam ini sangat bagus diberlakukan saat pandemi Covid-19. Sehingga event tetap berjalan dan memberi kesempatan UMKM promosi, dengan pembatasan pengunjung untuk menekan penyebaran virus Corona.
"Kesehatan sebagai prioritas utama tetapi ekonomi tidak boleh mati. Maka semua kegiatan yang ada di kota Surakarta menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Menurut saya paling bagus seperti ini. Kita harus adaptasi dengan situasi yang baru," tuturnya usai membuka acara Bakdan Ning Balekambang, Kamis (13/5/2021).
Menurut Kinkin, apabila masyarakat sudah terbiasa dengan penerapan prokes dan sistem online artinya masyarakat siap menghadapi era normal baru. Jangan sampai berspekulasi membuka semua tanpa perencanaan matang terkait prokes akibatnya angka Covid-19 meninggi.
"Dengan registrasi online bisa menekan angka Covid. Kita tidak mau ambil risiko, lebih baik hati-hati. Mudah-mudahan dunia kembali normal, tetapi kan kita tidak tahu itu kapan," papar Kinkin. (Rum)
(wd)