JAKARTA, solotrust.com – Dunia maya kembali diramaikan beredarnya video yang mengundang reaksi netizen. Kali ini kejadiannya kembali melibatkan aparat kepolisian. Seorang petugas polisi lalu-lintas (Polantas) diseruduk pengemudi mobil sebagai buntut perdebatan keduanya.
Dalam video yang dibagikan pemilik akun @BiLLRaY_san di Twitter, Rabu (07/02/2018), tampak seorang pengemudi mobil multipurpose vehicle (MPV) warna hitam beradu mulut dengan petugas Polantas. Tak jelas hal apa diperdebatkan, sang pengemudi tiba-tiba meluapkan emosi menyeruduk petugas. Bahkan dengan arogannya dia berkacak pinggang di depan Polantas yang menahannya. Sementara sang polisi tampak santai tak terpancing emosi.
Video arogansi pengemudi mobil itupun kontan menuai beragam komentar netizen. Seperti pengguna akun @ZoneWarPuji mencuit, “menyerang petugas tuh, kalo di pelem holywood uda masuk bui nginep beberapa hari...”
Lain lagi akun @Kars104 berkomentar, “Itu si1 botak ngajakin "head butt" ya? Untung polisi nya sabar. Lain kali, yg kayak gitu jangan dikasih ati pak, iso iso ngerogoh rempelo.” Sementara pemilik akun @masagoenk menanggapi dengan cuitan, “baru tau ada orang mengaplikasikan jurus kebo begini di dunia nyata. kirain cuma di film Kera Sakti doang.”
Menurut keterangan di video, aksi seruduk pengemudi mobil terhadap petugas Polantas terjadi di simpang Matraman, Jakarta Timur, Selasa (06/02/2018) sekira pukul 15.30 WIB. Usut punya usut, adu mulut terjadi lantaran pengemudi mobil MPV tak terima diberhentikan petugas saat menerobos rambu larangan verboden. Tak ingin memperpanjang perdebatan, polisi akhirnya meminta sang pengemudi putar balik. Hingga berita ini diturunkan, video berdurasi satu menit 56 detik sudah ditonton lebih dari seribu kali.
Sementara itu, seorang perwira menengah kepolisian AKBP Sutimin dalam video menjelaskan perdebatan terjadi lantaran pengemudi mobil tak bersedia menunjukkan kartu identitas atau surat-surat berkendara, saat diminta petugas.
“Yang bersangkutan tidak mau menunjukkan identitas. Petugas hendak meminta surat-suratnya, namun terjadi cekcok,” ujarnya.
Polantas intensif menggelar penertiban di Jakarta Timur lantaran kawasan itu dinilai kerap terjadi pelanggaran, sehingga mengakibatkan tingginya angka kecelakaan.
(and)