SOLO, solotrust.com- Tim Satgas Evakuasi Kota Solo yang dipimpin langsung Kapolresta Surakarta bersama Tim Satgas Penanganan Covid Kecamatan kembali menarik 37 warga yang tengah menjalani isolasi mandir di rumah menuju lokasi karantina terpusat. Penarikan dilakukan Minggu (25/7/2021) lalu kepada 37 warga berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Ke-37 warga berasal dari lima kecamatan, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Serengan. Mereka sebagian dievakuasi ke SMPN 8 Solo yang berlokasi di Jebres. Sebagian lainnya dengan gejala ringan dikirim ke SDN Panularan 6 Solo.
Evakuasi dilakukan dengan mobil ambulan. Sampai saat ini, jumlah total warga Solo berstatus OTG sebanyak 401 menjalani isolasi di tempat karantina terpusat.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, upaya evakuasi warga OTG menuju pusat isolasi merupakan langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan pengawasan terhadap mereka. Hal itu dilakukan agar warga cepat sembuh dan meminimalkan penyebaran virus.
"Kita kembali melakukan langkah- langkah manajemen kontijensi dalam menyikapi angka kasus aktif yang masih fluktuatif, sekaligus angka penularan (positive rate) yang masih cukup tinggi saat ini. Salah satunya dengan melakukan evakuasi terhadap warga yang terkonfirmasi Covid 19, baik yang berstatus OTG maupun bergejala ringan yang saat ini masih melaksanakan isoman di rumah, untuk dievakuasi ke tempat isolasi dan perawatan terpusat, baik di Asrama Haji Donohudan Boyolali maupun tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemkot Solo," paparnya, Senin (26/7/2021).
Kapolresta menambahkan, selain tetap dengan menerapkan disiplin prokes, langkah evakuasi tersebut merupakan strategi untuk memisahkan warga yang positif / reaktif Covid 19 dengan warga yang sehat di pemukiman, sehingga penularannya atau penyebarannya bisa dicegah dan tidak meluas.
"Beberapa manfaat yang akan diperoleh oleh pasien OTG maupun bergejala ringan saat menjalani perawatan di tempat perawatan terpusat tersebut, diantaranya, pasien OTG dan bergejala ringan akan mendapatkan asupan makanan yang bergizi selama pelaksanaan perawatan. Kemudian mereka juga diberikan vitamin dan obat obatan untuk meningkatkan imunitas serta mendapatkan asistensi dan pengawasan dari tenaga kesehatan," tukasnya. (awa)
(wd)