UNGARAN, solotrust.com - Jamu asam urat banyak dijumpai di pasaran. Tapi bagaimana jika jamu tersebut dibuat dari gulma atau tanaman pengganggu, yang biasanya ada di sawah atau saluran air ?
Inovasi tersebut yang dibuat siswa kelas XI MAN 1 Kabupaten Semarang atau biasa dikenal dengan MAN 1 Suruh.
Bahkan, jamu yang menjadi alternatif minuman herbal ramah lingkungan itu, berhasil menyabet Juara III lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) Kabupaten Semarang 2021.
Siswa MAN 1 Suruh Amelia Yurike Fatmawati menjelaskan, pembuatan serbuk jamu asam urat itu relatif mudah.
Bahan utamanya adalah tanaman gulma Suruhan (peperomia pellucida), yang banyak tumbuh di sawah atau di saluran air. Dicampur dengan daun semanggi (Mersile Crenata), sereh dan kayu manis, lalu direbus. Setelah dingin lalu disaring dan siap dikemas dalam bentuk serbuk.
“Banyak orang memanfaatkan tanaman suruhan untuk obat asam urat. Jamu berbentuk serbuk ini dibuat agar lebih praktis,” terangnya, pada penyerahan hadiah dan penghargaan kepada para pemenang, di ruang rapat Kantor Barenlitbangda Kabupaten Semarang, Senin (27/9/2021).
Disampaikan, proses pembuatan jamu tersebut dibantu dua orang temannya, yakni Yuli Setyawati dan Malik Fajar.
Amelia menambahkan, serbuk jamu itu dikemas dalam kantong plastik berisi bersih 100 gram seharga Rp10 ribu. Produk itu masih dijual di kalangan terbatas.
Guru pembimbing Eka Nurmaya menegaskan, akan mengurus izin edar dari BPOM maupun sertifikat halal produk.
“Harapannya dapat dijual ke pasaran secara bebas,” tambahnya. (rizka)
()