GRESIK, solotrust.com – Pemerintah menargetkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik akan mampu menyerap 40 ribu tenaga kerja baru. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat meresmikan Smelter PT Freeport di Gresik, Selasa (12/10/2021).
Airlangga Hartarto mengungkapkan, pembangunan KEK Gresik tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 71. KEK Gresik merupakan salah satu yang brownfield di mana nantinya akan berorientasi pada ekspor.
“Semuanya didorong untuk berorientasi ekspor dan teknologi tinggi. Salah satu yang hadir hari ini tentunya tadi diharapkan dapat menambah 40 ribu tenaga kerja selama konstruksi,” ujarnya.
KEK Gresik direncanakan dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat. Airlangga Hartarto mengatakan, KEK Gresik akan menjadi single line terbesar di dunia dan produksinya ditarget mencapai 600 ribu copper.
“Nilai copper sekarang sedang memasuki tahap Super Cycle, yakni mencapai 9,400 dolar AS per ton. Jadi investasi yang Rp42 triliun atau 3,5 juta dolar AS akan mendapat revenue sebesar 5,4 juta dolar AS,” jelas dia.
Ditambahkan, pembangunan KEK Gresik akan menjadi momentum bersejarah karena hasil tambang PT Freeport akan diolah di dalam negeri sebelum nantinya diekspor ke berbagai negara.
“Selama 40 tahun, rata-rata sebanyak 2 juta dolar AS dinikmati negara lain. 70 persen ke Spanyol maupun ke Jepang. Jadi untuk hari ini menjadi bersejarah karena ini seluruhnya akan diproduksi di Gresik,” kata Airlangga Hartarto.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki 19 KEK di mana 15 KEK sudah beroperasi. Nilai investasi dalam KEK mencapai Rp64,4 triliun. Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini terdapat 150 perusahaan beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus.
“Dari jumlah 150 perusahaan yang ada, terdapat 23 ribu tenaga kerja dan nilai ekspornya mencapai Rp3,8 triliun,” pungkas dia. (Gede)
(and_)