Serba serbi

Waspada Kejahatan Cyber, Ini Saran Pengamat Agar Aman Dari Hacker

Teknologi

21 Oktober 2021 14:28 WIB

Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Surakarta Abdillah Baraja. (Foto: Dok. Solotrust.com/anis/hastian)

SOLO, solotrust.com - Semenjak aktivitas online semakin tinggi karena pandemi, tindak pidana kejahatan cyber mengalami peningkatan.

Dosen Fakultas Teknik Informatika Universitas Surakarta Abdillah Baraja mengatakan maraknya pembajak (hacker) sekarang ini diakibatkan karena proteksi atau keamanan dari situs-situs pemerintah masih kurang jadi belum memenuhi standard keamanan yang bagus sehingga sistem masih bisa ditembus.



Disamping itu banyak anak muda masih mencoba-coba untuk membajak situs pemerintah demi memamerkan kemampuan mereka.

"Hacker underground akan saling berbagi informasi mengenai situs mana saja yang berhasil mereka tembus, dan itu nanti akan dijadikan perangkingan sendiri bagi mereka," ujar Abdillah pada Solotrust.com.

Memasuki sistem/situs tanpa otorisasi sudah termasuk pelanggaran dan dapat dikenakan sanksi yang tegas. Hal ini di atur dalam Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 menerangkan bahwa "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses computer dan/atau system elektronik dengan cara apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman (cracking, hacking, illegal access)."

Rata-rata hosting (website) saat ini sudah menyediakan sistem backup yang akan mencadangkan data setiap 1 bulan sekali. Apabila suatu situs mengalami hacking maka data akan dikembalikan sesuai dengan backup terakhir.

Dampak dari situs yang telah di-hack biasanya dapat merusak website, walaupun situs masih bisa diakses namun situs tersebut dalam keadaan kosong (blank).

"Yang berbahaya itu adalah hacking yang menyalahgunakan nama, jadi seperti menggiring opini dan mengarahkan ke berita yang tidak benar (hoax)," tambahnya.

Cara mencegah agar suatu situs tidak mudah di-hack, yakni selalu menyesuaikan update dari operating system, memilih hosting yang memiliki security bagus serta memiliki sertifikat sehingga website tidak mudah di tembus.

"Pemerintah perlu mengadakan perkumpulan atau wadah bagi para hacker ini, supaya bisa berlatih sesuai dengan kemampuannya sehingga memberikan kontribusi kepada negara," pungkasnya. (anis/hastian)

()