Entertainment

Studi: Lagu Milik Rapper Logic Berkontribusi pada Pencegahan Kasus Bunuh Diri

Entertainment

17 Desember 2021 12:07 WIB

Rapper Logic (Foto: Instagram/@logic)

Solotrust.com - Lagu dari rapper AS Logic berjudul "1-800-273-8255", yang merujuk pada nomor layanan bantuan pencegahan bunuh diri di AS, berkontribusi terhadap berkurangnya kasus bunuh diri di negara itu.

Sebagaimana dikabarkan The Guardian, Kamis (16/12) waktu setempat, menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), lagu itu menyebabkan "peningkatan yang signifikan" dalam jumlah panggilan ke layanan tersebut dan mungkin telah mengurangi jumlah kasus bunuh diri.



Lagu tersebut menarik perhatian publik yang kuat setelah dirilis pada 28 April 2017 dan setelah dua pertunjukan penting yakni di MTV Video Music Awards pada 27 Agustus 2017 dan di Grammy Awards pada 28 Januari 2018.

Lagu yang menampilkan Alessia Cara dan Khalid itu juga tetap berada di 10 besar chart Billboard HOT 100 selama beberapa minggu, bahkan menduduki peringkat ketiga pada September 2017.

Penelitian menunjukkan bahwa setelah pertunjukan itu, tercatat ada 9.915 panggilan tambahan dan ada bukti pengurangan jumlah kasus bunuh diri di AS.

Perilisan lagu tersebut juga dikaitkan dengan peningkatan hampir 10 persen dalam pencarian online Google untuk sambungan telepon itu dalam 28 hari setelahnya.

Analisis menemukan bahwa lagu itu terkait dengan peningkatan volume panggilan sebesar 6,9 persen ke nomor tersebut selama periode 34 hari, ketika perhatian publik terhadap lagu tersebut sangat besar.

Selama periode yang sama, ada pula beberapa bukti adanya penurunan bunuh diri, yangmana ada 245 lebih sedikit kasus bunuh diri, atau penurunan sebesar 5,5 persen.

"Semua pertunjukan itu memberikan perhatian publik yang luas terhadap pesan dari lagu tersebut, bahwa bantuan dari sambungan itu tersedia dan efektif," kata para peneliti.

"Upaya pencegahan dan pendidikan bunuh diri harus memanfaatkan media positif untuk mendidik masyarakat umum dan kelompok berisiko tinggi tentang pencegahan bunuh diri tanpa merugikan individu yang berisiko," tambahnya.

Meski demikian, peneliti mencatat bahwa dilema utama untuk penelitian di bidang ini adalah bahwa kisah harapan dan pemulihan menerima liputan media yang jauh lebih sedikit daripada kisah kematian akibat bunuh diri. (Lin)

(zend)