SOLO, solotrust.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan Markas Komando (Mako) Polresta Solo yang baru di Jalan Slamet Riyadi 376, Laweyan, Solo atau tepat di belakang Traffic Management Centre (TMC) Polresta Solo. Peresmian bangunan mako baru ini bersamaan dengan peluncuran Solo Smart City pada Jumat (18/2).
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, per Jumat (18/2) pelayanan-pelayanan Polresta Solo akan dialihkan dari mako lama ke mako baru, paling lambat satu minggu ke depan.
“Alhamdulillah telah diresmikan pada hari ini. InsyaAllah beberapa fungsi sudah mulai operasional di mako baru ini, sedangkan fungsi-fungsi lain akan secara bertahap dalam satu minggu ke depan sudah operasional di mako baru ini,” ujarnya kepada rekan media setelah peresmian.
Ade menuturkan, bahwa nantinya seluruh satuannya akan pindah ke Mako Polresta Solo yang baru.
“Semua satuan akan berpindah ke Mako Polresta Solo (yang baru),” katanya.
Sementara itu, bangunan lama Mako Polresta Solo akan ditempati Satuan Korps Brigade Mobil (Brimob) Batalyon C Jateng.
“Untuk Mako Polresta Solo yang lama akan ditempati oleh Batalyon C Sat Brimobda Jateng,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Polri, lpse.jateng.polri.go.id, bangunan baru yang diresmikan ini memiliki 3 lantai dan menghabiskan anggaran sebesar Rp28 milyar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Nantinya, untuk lantai dasar, akan digunakan untuk pelayanan terpadu SKCK dan SPKT. Sementara, lantai paling atas akan digunakan untuk fasilitas olahraga seperti tempat fitness hingga lapangan tenis.
Solo Smart City
Bersamaan dengan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meluncurkan Solo Smart City, yang merupakan kolaborasi antara kepolisian dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam menciptakan pelayanan yang efektif kepada masyarakat.
Nantinya, perangkat-perangkat di lapangan akan diintegrasikan untuk dapat digunakan kepolisian maupun dinas-dinas terkait di pemerintah kota.
“Kita kolaborasikan sehingga kita bisa memberikan layanan dengan memanfaatkan dan memadukan teknologi informasi yang ada. Untuk kemudian bersama-sama bisa memberikan pelayanan-pelayanan yang bersifatemergency command center terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi, dan kemudian butuh layanan cepat,” terang Sigit dalam keterangan pers-nya.
Kota Solo merupakan pilot project dari smart city antara kepolisian dengan pemerintah, sehingga ke depan diharapkan akan muncul kolaborasi lain dalam membangun smart city di Indonesia.
“Kita harapkan Solo Smart City bisa menjadi role model, yang kemudian kita replikasi untuk kita kembangkan di kota-kota lain, bukan hanya di tingkat kabupaten, namun juga di tingkat provinsi, dan untuk ke depan harapannya kita kembangkan ke tingkat nasional. Kita mulai dari Solo Smart City,” tandasnya. (dks)
(zend)