Ekonomi & Bisnis

Sempat Terpukul Telak Saat Pandemi, Kini Bisnis Rental HT Mulai Menggeliat

Ekonomi & Bisnis

9 Maret 2022 18:25 WIB

ilustrasi. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Bisnis sewa alat komunikasi HT diketahui sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 pada dua tahun lalu.

Namun kini, perlahan usaha persewaan HT mulai bangkit seiring pelonggaran regulasi dari pemerintah yang memudahkan aktivitas masyarakat.



"Sebenarnya sedari awal pandemi rental tetap jalan. Cuma memang intensitasnya turun drastis. Tapi mandek dari Maret sampai Agustus 2020. Sempat on lagi Agustus 2020 sampai Mei 2021. Lalu off lagi ketika PPKM diberlakukan. Dan klien-klien yang order pun dari segmen yang sama yaitu wedding, hingga sekarang," tutur Agen ORent Indonesia Cabang Solo, Novtri Yudha pada Solotrust.com, Rabu (9/3).

Novtri menceritakan dirinya bergabung di perusahaan jasa rental HT tersebut sejak tahun 2016. Karena sering menjadi panitia event bagian perlengkapan dan acara di gelaran seperti SBI dan SIPA dan berbekal sedikit pengalaman soal setting HT.

Berdasarkan pengalamannya, bisnis sewa HT dari 2016 sampai 2019 sangat potensial dan terus berkembang. Karena dari akhir tahun 2016 hingga pertengahan 2017, pihaknya mendapatkan pesanan cukup banyak dan cepat dikenal. Informasi rental pun berkembang dari mulut ke mulut.

"Hingga di tahun 2018 sampai 2020 awal saya cukup dipercaya untuk menangani bagian HT di beberapa event di Kota Solo seperti SIPA, SBC, hingga piala Mas Gibran. Serta acara-acara kampus di UNS, UNSA, Uniba dan UMS," beber Novtri.

Dalam kondisi normal, kata Novtri, setiap minggu hampir dipastikan selalu mendapat orderan dari pelajar, mahasiswa, pernikahan maupun Event Organizer. Dalam seminggu pihaknya melayani sekitar 3-5 klien dengan jumlah sewa rata-rata 5-30 unit HT. Selain itu, sewa LCD Proyektor maupun Megaphone juga laku disewa paling tidak 1 unit dalam 2 minggu.

Namun, tren berubah ketika wabah Covid-19 menyerang pada Maret 2020 silam. Menurutnya, usaha sewa HT yang dijalankannya terkena pukulan yang cukup parah. Sejumlah pelanggan yang ingin menyewa untuk event di Maret - Mei 2020 membatalkan pesanan.

"Ketika pertama kali Solo KLB, langsung semua acara cancel. Mereka yang pesan HT sejak bulan Januari cancel, itu cukup membuat kami shock. Memang waktu itu kami tidak menggunakan sistem DP karena sudah langganan dan kenal," keluh Novtri.

Novtri mengungkapkan dampak pandemi cukup besar karena persewaannya bersinggungan langsung dengan industri hiburan yang jelas tidak bisa berjalan dalam 2 tahun terakhir ini. Padahal Orent yang berpusat di Surabaya sudah merambah bisnis di sejumlah kota lain seperti Semarang, Purwokerto, Malang, Jember, Sidoarjo, Denpasar, Bandung, Tasikmalaya, dan Jakarta Selatan.

Untuk menyelamatkan bisnisnya, pihaknya melakukan beberapa manuver, antara lain membuka persewaan Ruang Meeting (Zoom Premium) pada 2021, yang cukup banyak dicari sampai sekarang. Juga menyewakan alat prokes seperti: Thermo Gun, Thermometer Standing, Handsanitizer Standing, hingga Wastafel Portable.

Kendati demikian, HT tetap menjadi unit utama yang laris di pasar persewaan. Untungnya, tren mulai naik terus pasca PPKM sekitar bulan Oktober 2021 sampai sekarang. Dengan sejumlah pelonggaran dari pemerintah pergerakan bisnis rental HT mulai massif lagi.

"Sudah hampir mirip-mirip dengan kondisi normal namun intensitasnya tidak seramai pre-Covid-19. Karena kehilangan promotor besar yang biasa butuh unit banyak untuk event yang besar pula. Akan tetapi dari segmen wedding, mahasiswa, dan perseorangan sudah mulai kembali masuk," beber Novtri.

Pihaknya berharap kuartal kedua tahun 2022 ini kondisi bisnis sudah benar-benar normal. Meski varian Omicron membayang, paling tidak masyarakat kita sudah paham bagaimana penanganannya.

Ada tiga tipe HT yang disewakan dengan kisaran harga sewa masing-masing Rp 10 ribu per unit per hari, Rp 20 ribu per unit per hari dan Rp 35 ribu per unit per hari. Sedangkan tambah sewa headset dipatok Rp 5 ribu.

"Semoga masalah global ini segera berakhir dan kita semua dapat beraktivitas seperti seharusnya," harapnya.

Sementara itu, Owner WO Harmony Gembul mengatakan bahwa memang selama tiga bulan awal terjadinya pandemi semua acara pernikahan terpaksa dibatalkan sehingga dirinya tidak jadi menyewa sejumlah peralatan dari vendor termasuk alat komunikasi HT.

"Kalau saat normal saya bisa menyewa HT hingga 10 kali dalam sebulan untuk acara wedding. Tapi karena pandemi saya hanya rental HT sekitar dua kali saja sebulan," kata Gembul.

(zend)