SOLO, solotrust.com - The Sunan Hotel Solo menampilkan miniatur Masjid dari bahan kembang goyang, makanan tradisional yang selalu ada saat momen Lebaran. Miniatur Masjid itu menghiasi lobi hotel bintang empat tersebut sejak pertengahan Maret 2022.

Executive Chef The Sunan Hotel Solo Riva Chairil Arsyad menjelaskan kreasi unik ini diluncurkan untuk menyambut kehadiran bulan Ramadan 1443 H dan Idul Fitri 2022. Selain itu juga untuk melestarikan makanan khas lokal.

"Hotel Sunan ingin meningatkan kembali pada masyarakat terutama kepada masyarakat Jateng tentang makanan jaman dulu yang selalu ada di acara Lebaran yaitu kembang goyang," tutur Chef Riva, Selasa (15/3).

Lebih lanjut Chef Riva menuturkan, dengan adanya miniatur masjid berbahan kembang goyang ini, The Sunan Hotel ingin mengingatkan masyarakat pentingnya melestarikan makanan tradisional.

"Sebelum diaku-aku atau diambil oleh negara lain, mari kita sama-sama mempertahankan makanan atau masakan tradisional," tandas Chef Riva.

Miniatur masjid berdiameter 2 meter setinggi 1,9 meter ini disusun menggunakan lem berbahan coklat putih. Menghabiskan kue kembang goyang sebanyak 20 kg atau 2 ribu kue kembang goyang. Miniatur Masjid yang disusun oleh tim Art & Pastry The Sunan Hotel Solo akan dipamerkan hingga hari Raya Idul Fitri tiba.

Kue kembang goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi. Nama kembang goyang berasal dari bentuk kue yang menyerupai kembang atau bunga dan proses membuatnya digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan. Rasanya manis, gurih dan renyah.

Sementara itu, General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari menyampaikan adanya miniatur masjid berbahan kembang goyang tersebut tidak hanya untuk menyemarakkan tampilan dekoratif di lobi hotel.

"Para tamu yang menginap maupun masyarakat yang sedang berada di The Sunan Hotel bisa mengabadikan kenangan ketika menikmati suasana Ramadan dan merayakan hari raya Idul Fitri," kata Retno. (rum)

(zend)