Ekonomi & Bisnis

HET Dicabut, Harga Minyak Goreng Meroket Bikin Pedagang Sambat

Ekonomi & Bisnis

18 Maret 2022 11:45 WIB

Harga minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu supermarket di Solo. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Kenaikan harga minyak goreng dikeluhkan oleh para pedagang yang membutuhkan komoditas hasil olahan kelapa sawit tersebut.

Seorang pemilik warung soto di Mojosongo Solo, Eni Pujiastuti mengatakan, minyak goreng menjadi salah satu bahan baku utama yang ia butuhkan untuk memasak makanan dan camilan yang dijualnya.



Pemerintah pusat telah memberlakukan ketentuan harga minyak goreng yang baru dari semula HET Rp 14 ribu per liter menjadi Rp 24 ribu per liter sejak 16 Maret 2022 kemarin. Tentunya hal ini membuat Eni kaget namun pasrah akan kondisi yang terjadi.

"Sebagai pedagang dan saya rasa semua pedagang pasti merasa keberatan dengan naiknya harga minyak goreng yang sangat melambung tinggi ini. Kayaknya subsidi dicabut pemerintah ini," ujar Eni saat berbincang dengan Solotrust.com, Kamis (17/3).

Dalam sehari, Eni membutuhkan minimal 4 liter untuk mengolah masakan dan camilan yang akan dijual. Antara lain untuk menumis bumbu, memasak menu-menu seperti soto, rawon, kare, sop iga dan sayur lombok hingga membuat gorengan seperti tempe, tahu, perkedel, bakwan jagung hingga babat.

Meski sangat memengaruhi ongkos produksi, wanita berusia 40 tahun tersebut memutuskan tidak akan menaikkan harga-harga makanan yang dijual di warungnya. Ia merasa tidak tega menaikkan harga terlebih di kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Kasihan kalau menaikkan harga masakan dan gorengan kasihan, saya tidak tega. Daya beli masyarakat juga menurun karena orang cari duit juga susah. Saya menyesuaikan dengan kondisi saja. Kita jualan tidak hanya cari untung tetapi juga saling menyadari kondisi sedang sudah gara-gara pandemi," beber Eni.

Keputusan itu dilakukan agar usahanya tetap berjalan meski pelan-pelan. Apalagi ia memiliki dua orang karyawan saat beroperasi di har biasa dan tambahan satu orang karyawan di akhir pekan. Eni hanya bisa berharap pemerintah memberikan subsidi lagi untuk meringankan beban pedagang kecil sepertinya.

"Kalau bisa pemerintah memberikan subsidi-subsidi minyak goreng," harap Eni. (rum)

(zend)