Ekonomi & Bisnis

Begini Cara Toko Roti Legendaris Solo Ini Bertahan Selama Pandemi

Ekonomi & Bisnis

2 April 2022 14:55 WIB

aktivitas di salah satu toko roti legendaris yang mulai menggeliat. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Salah satu toko roti legendaris di Kota Solo ini sempat terdampak pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini. Namun demikian, sejumlah upaya dilakukan agar usaha tetap berjalan dan akhirnya mulai bangkit kembali.

Direktur Toko Roti Ganep Laurensia Liona menceritakan tidak ada strategi khusus untuk menghadapi situasi yang tidak terduga yakni pandemi Covid-19 yang berdampak pada terpuruknya ekonomi termasuk usaha toko roti turun temurun keluarga yang dijalankannya.



"Selama pandemi memang tidak banyak yang datang ke toko tetapi lumayan banyak yang pesan untuk dikirim, dan pembayaran melalui transfer. Jadi kami melayani pembelian secara online dan interaksinya lumayan tinggi. Memang ada peningkatan pembelian secara online selama pandemi," tutur Liona saat berbincang dengan Solotrust, Jumat (1/4).

Pihaknya mengungkapkan transaksi online selama pandemi memang tidak terlalu signifikan. Karena segmen pasarnya selama ini cenderung ke korporasi di mana selama pandemi kegiatan korporasi menurun drastis. Otomatis hal itu berpengaruh pada omset toko roti yang sudah berusia 141 tahun itu.

Liona mengatakan, konsumsi retail atau belanja secara online sangat membantu saat pandemi. Jadi, orang-orang yang konsumsi di rumah itulah yang justru membuat usahanya tetap berjalan saat masa-masa sulit itu.

"Pada 2020 awal dan 2021 retail itu 80-90 persen kontribusinya terhadap omset," kata Liona.

Untuk menjaga bisnis toko rotinya tetap berjalan saat pandemi, pihaknya melakukan sejumlah upaya di antaranya mengurangi produksi. Pihaknya bersyukur tidak sampai mrlakukan PHK meski mengurangi waktu kerja.

"Kami bertahan dengan mengurangi produksi dan meluaskan cakupan market. Jadi tidak cuma di acara (korporasi) tetapi retail itu tadi sangat membantu," papar Liona.

Selama pembatasan aktivitas oleh pemerintah, pihaknya lebih banyak melayani masyarakat yang membutuhkan camilan saat sedang WFH atau pelajar yang KBM-nya secara daring.

Seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19, pihaknya optimistis tahun 2022 ini ekonomi akan bangkit dan pulih kembali. Sehingga pihaknya berani melakukan produksi dua kali lipat dari kondisi pandemi.

"Transportasi dan acara-acara mulai dilonggarkan. Kami mulai produksi 100 persen sejak Oktober akhir tahun lalu, saat banyak long weekend. Secara omset sama kayak situasi normal," ucap Liona. (rum)

(zend)