Entertainment

K-Pop Kian Bersemi di Timur Tengah, KCON Akan Dihelat di Arab Saudi untuk Pertama Kalinya

Entertainment

12 September 2022 17:35 WIB

KCON akan diselenggarakan di Arab Saudi untuk pertama kalinya. (Foto: dok. Mnet)

Solotrust.com - Ada yang spesial dari KCON tahun ini, karena acara K-Pop global dari Mnet itu akan dihelat untuk pertama kalinya di Arab Saudi.

KCON adalah konvensi besar dan festival musik untuk merayakan budaya dan hiburan pop Korea, termasuk konser yang menampilkan penampilan artis K-pop populer.



Sebelum situasi Covid-19, KCON diadakan setiap tahun di negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Australia, Meksiko, Jepang, Thailand, dan banyak lagi. Setelah vakum selama dua tahun, KCON kembali mengadakan acara tatap muka Mei lalu.

Tahun ini, KCON akan diselenggarakan di Arab Saudi untuk pertama kalinya. KCON Arab Saudi akan diadakan di Boulevard Riyadh City pada tanggal 30 September dan 1 Oktober, dan akan menampilkan dua malam konser dengan artis yang tampil berbeda pula.

THE BOYZ, Sunmi, Rain, PENTAGON, P1Harmony, dan SECRET NUMBER akan tampil pada hari pertama tanggal 30 September.

Sedangkan ATEEZ, NewJeans, Hyolyn, ONEUS, STAYC, dan TO1 akan naik ke atas panggung pada hari kedua pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Negara di Timur Tengah itu memang telah mengalami beberapa perubahan sebagai hasil upaya reformasi dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dalam upaya untuk melakukan diversifikasi dari minyak dan menciptakan masyarakat yang lebih berwawasan ke depan, Arab Saudi menerapkan transformasi sosial dan budaya yang signifikan. Secara khusus, kerajaan itu berusaha memelihara dunia hiburan yang baru lahir ini dengan adanya konser, bioskop dan sektor pariwisata.

BTS merupakan salah satu artis K-Pop yang mengawali ekspansi K-Pop di Arab. Mereka sukses menggelar konser solo dalam rangkaian tur "Love Yourself: Speak Yourself" di King Fahd International Stadium, stadion terbesar di Arab Saudi pada Oktober 2019 silam, menjadikan mereka artis non-Arab pertama yang melakukannya.

Saat itu, untuk menyambut BTS, dua gedung di sana yakni The Kingdom Centre dan Al Faisaliah Centre di Riyadh diterangi dengan cahaya ungu, warna yang identik dengan BTS, menunjukkan antusiasme negara tersebut dalam menyambut boygroup asal Big Hit Entertainment itu. Dilaporkan ada 30.000 fans yang hadir dalam konser itu.

Terkait penontonnya, dikabarkan 70 persen wanita yang hadir mengenakan niqab, hijab atau cadar. Untuk menghormati budaya di sana, BTS juga mengubah beberapa koreografi seperti tidak memperlihatkan abs.

Untuk informasi, menari di tempat umum sebelumnya dilarang di Arab Saudi, hingga larangan itu dihapus pada 2017.

Dengan datangnya BTS ke sana, tak hanya menandai untuk pertama kalinya King Fahd International Stadium dibuka untuk konser solo artis asing, namun juga menjadi momen pertama bagi banyak wanita untuk mengunjungi stadion itu.

Di Arab Saudi yang masih menegakkan pemisahan gender berdasarkan interpretasi ketat terhadap hukum Islam, baru dalam beberapa tahun terakhir ini wanita diberi hak mengemudi serta memasuki stadion untuk menonton pertandingan olahraga dan konser.

Wanita untuk pertama kalinya boleh memasuki Stadion Internasional King Fahd pada bulan September 2017 dan boleh menonton pertandingan sepakbola pada Januari 2018.

Selain mengubah beberapa koreografi, Big Hit Entertainment juga melakukan berbagai hal untuk menghormati budaya dan agama Islam di sana.

Penyelenggara konser menyiapkan karpet untuk memungkinkan penggemar yang beragama Islam memenuhi kewajiban sholat lima waktunya.

Latihan BTS juga dihentikan pada pukul 5:31 malam, waktu sholat maghrib pada hari itu. Di Twitter, penggemar pun banyak yang mengunggah video dimana musik di-mute sementara waktu ketika azan berkumandang.

Konser pun sengaja dijadwalkan mulai pukul 7:30 malam, sehingga penggemar bisa menyelesaikan sholat isya mereka dahulu.

Selama konser, anggota staf wanita Big Hit juga mengenakan abaya, gaun hitam yang menutupi tubuh yang dipakai perempuan Saudi di depan umum.

Sebagaimana diinformasikan SBS Star, menjelang konser BTS, pemerintah Arab Saudi juga memoderasi aturan di negaranya. Penggemar asing perempuan tidak diminta untuk mengenakan abaya, selama mereka memastikan untuk menutupi bahu dan lutut mereka. Mereka juga memungkinkan wisatawan pria dan wanita non-Arab Saudi untuk tinggal di satu kamar hotel tanpa surat nikah.

Lalu, apa arti dari konsernya BTS di Arab ini? Dilansir dari laporan reporter Ahn Sung Mi dari The K-Pop Herald, seorang profesor di Akademi Diplomatik Nasional Korea yang berspesialisasi di Timur Tengah bernama In Nam Sik memberikan komentarnya terkait hal ini.

Profesor itu mengatakan bahwa konser BTS di Arab Saudi akan memiliki dampak yang berarti pada dinamika negara yang berubah, serta penyebaran K-Pop di wilayah tersebut. Ini juga bisa menjadi perhatian bagi generasi yang lebih tua.

"Arab Saudi adalah negara yang sangat konservatif dan sedang mencoba untuk lebih terbuka dalam beberapa tahun ini. Konser-konser dilarang hingga beberapa waktu lalu, namun negara itu mulai mengakui bahwa masyarakat menginginkan event-event budaya. Arab Saudi ingin menunjukkan pada dunia bahwa mereka berubah. Mengizinkan BTS untuk tampil di negaranya adalah sebuah langkah yang signifikan dalam upaya reformasinya," kata profesor tersebut. (Lin)

(zend)