SOLO, solotrust.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo meminta Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 untuk berkoordinasi dengan daerah lain terkait ketersediaan parkir "penggembira".
"Penggembira" yang dimaksud yakni anggota Muhammadiyah yang tak terlibat dalam rapat.
Kepala Dishub Kota Solo, Taufiq Muhammad menyebut telah berkoordinasi dengan panitia terkait kantong parkir yang dibutuhkan. Pasalnya diperkirakan jumlah "penggembira" yang datang ke Kota Solo mencapai jutaan. Pihaknya tak menampik Solo akan kekurangan tempat.
"Saya minta juga karena ini kan tidak bisa kalau hanya (diparkir di) Kota Solo, ini kan harus kolaborasi antara Sukoharjo dan Karanganyar. Artinya kemarin kalau bisa kita minta ke panitia agar kendaraan penggembira itu tidak masuk Solo semuanya," kata Taufiq ketika dihubungi, Rabu (5/10).
Ia menyebut nantinya kendaraan diparkir di kantong parkir, lalu para penggembira akan dijemput dengan moda transportasi yang disediakan dan selanjutnya dibawa menuju lokasi Muktamar.
Lebih lanjut, Dishub siap mendukung dengan penyediaan kantong-kantor parkir hingga akomodasi perjalanan.
"Termasuk terminal Tirtonadi itu nanti akan kami siapkan juga untuk mendukung itu. Kami juga menyediakan 8 bus milik Dishub termasuk double decker (bus tingkat) kami, shuttle (minibus)," terangnya.
Sebagai informasi, pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48 akan diselenggarakan di Stadion Manahan Solo, sementara Muktamar digelar di Editorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Jutaan anggota Muhammadiyah dan 'Aisyiyah akan berbondong-bondong ke Solo, beserta sepuluh ribu bus diperkirakan merapat ke kota bengawan.
Lalu lintas Solo diperkirakan begitu padat dengan penambahan volume kendaraan ini.
Sementara itu Sekretaris Panitia Penerima Muktamar, Bambang Sukoco menjelaskan akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait, termasuk daerah-daerah tetangga agar tak terjadi penumpukan berlebih.
"Sistemnya nanti akan digunakan drop jadi yang sedang kita bicarakan serius ya dengan dinas terkait dengan TNI-Polri kaitannya dengan bagaimana mengatur parkirnya. Sedangkan untuk finalisasi bagaimana masih dalam pembahasan. Saya kira terbatas (tempat parkir) dan tidak bisa menampung semuanya," ungkap Bambang, Rabu (5/10). (riz)
(zend)