Hard News

Bangga! Indonesia Raih 12 Penghargaan PBB di Bidang TIK

Hard News

21 Maret 2018 12:23 WIB

Watapri/Dubes RI Jenewa bersama dengan delegasi Indonesia yang menerima 12 penghargaan WSIS Prize 2018 di Jenewa (20/3/2018) (Dok kemlu.go.id)

SOLO, solotrust.com – Putra putri Tanah Air kembali meraih prestasi di kancah internasional. Kali ini dalam bidang Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).

Dilansir dari laman kemlu.go.id hari ini (21/3/2018), sebanyak 12 inisiatif TIK Indonesia berhasil meraih prestasi membanggakan pada World Summit on the Information Society (WSIS) Prize 2018 dari International Telecommunication Union (ITU) PBB. Penghargaan tersebut diberikan dalam pertemuan WSIS Forum 2018 di Markas Besar ITU yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada 19 - 23 Maret 2018.



Kompetisi WSIS mengundang seluruh pemangku kepentingan bidang TIK dari berbagai belahan dunia untuk menyampaikan inisiatif karya yang terbagi atas 18 kategori.

Penghargaan tersebut mengumpulkan dan mengevaluasi usulan dari seluruh dunia mengenai aktivitas industri TIK baik perangkat keras, jaringan, dan aplikasi melalui proses seleksi yang sangat ketat oleh ITU. ITU merupakan badan tertinggi PBB pada bidang teknologi dan informasi.

Acara penganugerahan untuk pemenang diselenggarakan pada Selasa (20/3/2018) dan diberikan langsung oleh Sekretaris Jenderal ITU, Houlin Zhao.

Acara ini juga turut disaksikan oleh Wakil Tetap RI (Watapri) untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, Duta Besar (Dubes) Hasan Kleib beserta Delegasi RI yang terdiri dari unsur Kemenkominfo, Kemlu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Pemerintah Kabupaten Pemalang, dan sejumlah pelaku industri TIK dari Indonesia.

Penghargaan WSIS tahun ini diberikan kepada total 90 pemenang yang terdiri dari 18 juara pertama (winner) dan 72 runner up (champions) yang berkompetisi pada 18 kategori yang berbeda.

Indonesia berhasil menyabet juara pertama pada Kategori Media melalui portal "Indonesiabaik.id Government Portal for Viralable Public Policy Communication" dan mendapatkan 11 penghargaan sebagai juara kedua (champions) untuk Kategori E-Health, E-Employment, E-Agriculture, Capacity Building, Access to Information & Knowledge, Information & Communication Infrastructure, dan The Role of Government and All Stakeholders in the Promotion of ICTs for Development.

Perlu diketahui bahwa pada tahun 2017, Indonesia mendapatkan empat penghargaan dan tahun ini meningkat dengan mendapatkan 12 penghargaan.

Penentuan pemenang WSIS Prize dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu pendaftaran, penentuan nominator, pemungutan suara secara global hingga penentuan pemenang oleh para pakar di ITU.

Adapun hal mendasar yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pemenang WSIS 2018 adalah pada relevansi program usulan dengan WSIS Action Lines yang tercantum dalam dokumen Geneva Plan of Action, dampak positif terhadap masyarakat, serta keterkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Dubes Hasan Kleib dalam sambutannya mengharapkan agar pencapaian tersebut dapat menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kesadaran pemberdayaan potensi TIK bagi kemajuan seluruh sektor pembangunan nasional yang berdampak langsung pada kepentingan rakyat banyak.

Ditegaskan pula oleh Dubes Hasan Kleib bahwa ini merupakan pengakuan yang sangat luar biasa dari PBB terkait inovasi Indonesia di bidang TIK. Penghargaan ini juga menunjukkan apresiasi dunia bagi pendekatan multistakeholders yang diterapkan dalam kebijakan TIK nasional.

Ke depannya, diharapkan penghargaan ini dapat memberikan motivasi bagi para pemangku kepentingan TIK di Tanah Air serta masyarakat madani untuk selalu berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan dan pemajuan di sektor telekomunikasi, jaringan internet, dan aplikasi. (Lin)

(way)