SOLO, solotrust.com - Untuk keselamatan perjalanan penumpang dengan kereta api (KA) khususnya saat momen mudik Lebaran, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meningkatkan pengawasan di daerah-daerah rawan.

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto menerangkan, antisipasi tersebut dilakukan dengan menyiagakan 236 petugas posko dan alat material untuk siaga (AMUS) berupa batu balas/kricak, bantalan rel, pasir, dan sebagainya.

"Kami juga menambah petugas penjaga perlintasan KA sebidang menjadi 1.113 orang serta petugas pemeriksa jalur sebanyak 605 orang. Selain itu, tenaga flying gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rinja (rintang jalan) atau PLH (peristiwa luar biasa hebat)," terangnya, Rabu (28/3/2018).

Di samping itu, KAI menyiapkan tenaga keamanan angkutan Lebaran dari internal (Polsuska dan satpam) serta eksternal (TNI/Polri). Sebanyak 1.339 tenaga Polsuska akan mengamankan area KA. Tim akan terbagi atas 932 pengawalan di atas KA, 285 di stasiun, dan 122 di jalur KA.

Sementara 3.584 personel satpam akan menjaga di tiap stasiun dan aset KAI. Sedangkan tenaga eksternal dari TNI dan Polri sebesar 1.526 personel plus 72 anjing pelacak (K-9) disiagakan untuk menjaga stasioner, parkir, dan jalur KA.

Hal itu dilakukan untuk menjamin keamanan para penumpang selama periode Lebaran selama 22 hari, yakni mulai tanggal 5 Juni 2018 (H-10) sampai 26 Juni 2018 (H+10). (arum)

(way)