Hard News

Tahun Ini, Kemenag Siapkan Sendiri USBN Pendidikan Agama Buddha

Hard News

5 April 2018 21:17 WIB

Ilustrasi (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com – Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk mata pelajaran (Mapel) Pendidikan Agama Buddha kembali digelar tahun ini. Adapun tingkat SLTP, USBN digelar pada 16 April 2018 mendatang. Kementerian Agama (Kemenag) secara mandiri menyiapkan kisi-kisi dan penyusunan soal.

Sebagaimana dikatakan Kepala Sub Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Kasubdit Dasmen) Ditjen Bimas Buddha, Paniran, berbeda tahun sebelumnya, USBN kali ini Kementerian Agama secara mandiri menyiapkan mulai dari kisi-kisi dan penyusunan soal.



“Kanwil Kementerian Agama melalui Pembimas Buddha di daerah berkewajiban menfasilitasi penyusunan soal 75 persen dan perakitan soal menjadi 100 persen. Diharapkan pula melakukan monitoring kegiatan USBN mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, sehingga dapat menggambarkan pelaksanaan USBN pada masing-masing provinsi,” terangnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id, Kamis (05/04/2018).

Menurut Paniran, pelaksanaan penyelenggaraan USBN nantinya diserahkan kepada satuan pendidikan yang menyelenggarakan, sesuai jadwal dan prosedur operasional standar USBN. Tahapan persiapan USBN sendiri dimulai dengan penetapan tim. Tim ini mempunyai tugas menyusun soal-soal meliputi tiga paket, yakni soal utama, soal cadangan dan soal susulan. 

“Masing-masing paket soal ini tetap mengacu pada kurikulum yang dipakai oleh masing-masing pelaksana ujian. Adapun kurikulum yang dipakai adalah kurikulum 2006 dan kurikulum 2013,” ujarnya.

Kisi-kisi soal disusun tim yang ditunjuk Ditjen Bimas Buddha. Adapun komposisi soal USBN Mapel Pendidikan Agama Buddha, 25 persen disusun Ditjen Bimas Buddha dan 75 persen disusun KKG dan MGMP. Sekolah yang menggelar USBN berbasis komputer, soal terdiri dari 40 pilihan ganda. Sedangkan sekolah yang USBN menggunakan kertas, soal terdiri dari 40 pilihan ganda dan lima essai (isian). 

Ditjen Bimas Buddha akan segera menggelar evaluasi pelaksanaan USBN. Menurut Paniran, tahap evaluasi dilakukan Pembimas untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan USBN dan validitas serta reliabilitas soal yang disusun. Berdasarkan evaluasi ini, diharapkan dapat dipetakan sebaran siswa berdasarkan wilayah untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi penyelenggaraan USBN berikutnya.

“Kami berharap USBN nantinya dapat menggambarkan kompetensi siswa dalam pemahaman agama Buddha,” tandasnya.

(and)