Pend & Budaya

Meriahnya Reog in Solo, Warisan Budaya yang Menginspirasi

Pend & Budaya

20 April 2024 21:14 WIB

Reog in Solo yang digelar di Balai Kota Solo, Jumat dan Sabtu (19-20/04/2024), mulai pukul 15.30 WIB, menghadirkan pertunjukan reog dari berbagai sanggar seni di Kota Solo. (Foto: Dok. solotrust.com/Alya Nur Azizah)

SOLO, solotrust.com – Reog Ponorogo, salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya nilai seni dan sejarah kembali memukau masyarakat Kota Solo. 
 
Acara bertajuk “Reog in Solo” digelar di balai kota setempat, Jumat dan Sabtu (19-20/04/2024), mulai pukul 15.30 WIB, menghadirkan pertunjukan reog dari berbagai sanggar seni di Kota Solo. 
 
Dilansir solotrust.com dari akun Instagram @pemkot_solo, setidaknya ada 22 sanggar seni reog tampil di acara ini. Pertunjukan kesenian tradisional itu pun disambut antusias masyarakat Kota Bengawan. 
 
Tampak ratusan penonton memadati Balai Kota Solo untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler ini. Mereka disuguhi keindahan gerakan tari memukau, diiringi alunan musik tradisional Jawa yang khas.
 
Tak hanya menghibur, pertunjukan reog juga memberikan pesan-pesan moral mendalam kepada penonton. 
 
 
Acara ini sekaligus menjadi bukti nyata keberagaman serta kelestarian seni dan budaya Indonesia. Kendati diadakan di tengah-tengah perkembangan teknologi dan budaya populer modern, pertunjukan reog tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat, menjadi simbol kebanggaan warisan budaya nenek moyang.
 
Salah seorang penonton, Sutardi berharap generasi muda dapat mengenal kesenian tradisional reog dan mampu melestarikannya. 
 
“Reog itu kan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia ya, jadi melalui pertunjukan ini, saya harap generasi muda dapat mengenal kebudayaan reog dengan baik,” kata Sutardi kepada solotrust.com di sela acara, Jumat (19/04/2024).
 
Dengan meriahnya acara ini, diharapkan semakin banyak generasi muda tertarik mempelajari dan melestarikan seni budaya tradisional seperti reog. Dengan begitu, kekayaan budaya Indonesia dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
 
*) Reporter: Alya Nur Azizah/Rosa Trianda Dewi/Yusticia Tiara Maharani

(and_)