SUKOHARJO, solotrust.com - Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PB ESI) Kabupaten Sukoharjo menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) di kawasan Solo Baru, Kamis malam (30/01/2025). Musyawarah tertutup dihadiri seluruh pengurus ESI Sukoharjo, secara aklamasi memilih Machmud Lutfi Huzain sebagai ketua dengan masa bakti empat tahun, yakni 2025-2029.

Anggota DPRD Kabupaten Sukoharjo Komisi II ini menggantikan ketua sebelumnya, Didit Ardiyanto melalui proses Musorkab secara aklamasi. Pada kesempatan itu, Didit Ardiyanto bilang, sidang berjalan lancar dan seluruh peserta menyatakan setuju atas usulan penunjukan Machmud Lutfi Huzain sebagai ketua PB ESI Kabupaten Sukoharjo.

"Tadi malam sudah kami gelar Musorkab ESI dan terpilih sebagai ketua baru PB ESI Sukoharjo periode 2025-2029 adalah Machmud Lutfi Huzain. Sidang berjalan lancar dan seluruh peserta menyatakan setuju atas usulan saya menunjuk Machmud sebagai ketua baru," kata Didit Ardiyanto, Jumat, (31/01/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan akan fokus di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sukoharjo hingga purnatugas pada 2026. Diakui Didit Ardiyanto, Machmud Lutfi Huzain dinilai cukup layak untuk meneruskan fondasi e-sport di Sukoharjo melalui sepak terjangnya selama dua tahun terakhir dengan sukses menggelar berbagai ajang perlombaan.

Sementara itu, Ketua E-Sport Sukoharjo terpilih, Machmud Lutfi Huzain menyatakan siap melanjutkan apa yang sudah dibangun kepengurusan lama. Ia mengaku akan tancap gas dan segera berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Dirinya berharap kepengurusan lama yang sudah tak lagi menjadi pengurus agar tetap ikut mendukung perkembangan e-sport di Sukoharjo.

"Saya akan tancap gas dan segera berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. Saya berharap kepengurusan lama yang sudah tidak lagi menjadi pengurus agar tetap ikut mendukung perkembangan e-sport di Sukoharjo," ujar Machmud Lutfi Huzain.

Selama ini Machmud Lutfi Huzain sudah banyak menggelar kegiatan e-sport mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten, baik terbuka segala usia maupun pelajar. Tujuannya hanya satu, memberantas pengaruh buruk dan dampak media sosial serta teknologi yang tidak terbatas.

"Melalui e-sport ini pengaruh negatif gadget dan teknologi bisa dikonversi menjadi prestasi, kalaupun tidak bisa menghilangkan ya minimal mengurangi," pungkas dia. (nas)

(and_)